Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Politik

75 Tahun RI Merdeka, Gus Jazil: Saatnya Ciptakan Kemakmuran dan Keadilan

75 Tahun RI Merdeka, Gus Jazil: Saatnya Ciptakan Kemakmuran dan Keadilan
Sabtu, 15 Agustus 2020 22:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Dalam hitungan 2 hari lagi bangsa Indonesia genap berusia 75 tahun. Dalam usia yang terbilang sudah berumur ini, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid berharap seluruh rakyat Indonesia mensyukuri kemerdekaan yang ada.

"Tanpa kemerdekaan kita tidak bisa menjadi bangsa yang besar dan dihormati oleh bangsa yang lain," ujarnya pria yang akrab disapa Gus Jazil tersebut dalam keterangannya, Sabtu (15/8/2020).

Menurutnya, bangsa ini bisa berumur panjang jika rakyat lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal demikian, lanjutnya, harus dipertahankan dan dirawat.

"Meski rakyat terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan tersebar di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote namun mereka tetap mengedepankan Indonesia. Untuk itulah MPR terus melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di seluruh penjuru Nusantara," ujarnya.

Bila rakyat sudah mengedepankan dan mengorbankan jiwa raga kepada bangsa dan negara, imbuhnya, maka pemerintah juga harus serius mewujudkan cita-cita leluhur atau para pendiri bangsa.

"Seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD. Pemerintah harus mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," paparnya.

Gus Jazil pun mendorong agar pemerintah memperhatikan kehidupan masyarakat di berbagai tempat yang ada. Menurutnya, potensi-potensi yang ada di masyarakat terutama yang berada di wilayah pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir, perlu diseriusi dan dikembangkan.

"Selama ini masyarakat di sana kurang mendapat sentuhan. Padahal potensi yang ada di pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir, sangat melimpah," tambahnya.

Bila daerah dan wilayah itu disentuh dan diseriusi, ia yakin bangsa Indonesia bisa seperti yang digambarkan dan dicita-citakan oleh para pendiri bangsa, yakni negeri yang adil, makmur, dan merata serta negeri yang dilimpahi berkah oleh Allah SWT. Selain itu, kesejahteraan, adil, dan makmur yang tercipta itu akan semakin membuat rakyat mencintai Indonesia.

"Persatuan dan kesatuan akan tumbuh subur bila rasa keadilan, kemakmuran, merata dan ada di tengah-tengah rakyat. Semakin bertambah cintanya rakyat kepada bangsa dan negara Indonesia itulah yang akan memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah percaturan dunia atau globalisasi," ucapnya.

Globalisasi yang ada diungkapkan oleh Gus Jazil penuh dengan tantangan. Tantangan yang ada sangat beragam mulai dari tantangan budaya asing, kekuatan ekonomi yang liberal, dan faktor lain yang akan saling mempengaruhi.

"Bila suatu negara tidak memiliki identitas yang kuat, ia bisa terseret atau larut dalam arus global," ungkap dia.

Untuk menghadapi yang demikian, tambahnya, identitas bangsa Indonesia harus diperkuat. Caranya, pertama, menebalkan rasa persatuan dan kesatuan. Kedua, menciptakan kemakmuran dan keadilan yang merata. Ketiga, bangsa ini harus tegas dan berani menolak paham atau budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Nah, kita dari MPR menanamkan hal demikian lewat Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/