Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
9 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan, 209 Warga Jalani Tes Swab

Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa Protokol Kesehatan, 209 Warga Jalani Tes Swab
Ilustrasi virus corona. (int)
Sabtu, 11 Juli 2020 14:38 WIB
KUKAR - Sebanyak 209 orang di Kecamatan Sangasanga, Kutai Kertanegara (Kukar) Kalimantan Timur, diharuskan menjalani tes swab.

Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kutai Kertanegara, Martina Yulianti, mengatakan, tes massal tersebut merupakan buntut dari pemakaman seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal tanpa protokol Covid-19.

Belakangan, pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah keluar hasil tes swab PCR.

''Kami lakukan swab massal bagi keluarga dekat, bagi yang mengurusi jenazah dan lain-lain sebanyak 209 orang,'' ungkap Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kutai Kertanegara, Martina Yulianti, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Yuli mengatakan, pihaknya tidak mengetahui pemakaman tanpa protokol Covid-19 tersebut atas rekomendasi siapa, karena pasien tersebut mendapat perawatan dan meninggal di RSUD IA Moeis, Samarinda.

''Kami baru tahu tanggal 7 Juli 2020 ketika keluar hasil pasien tersebut positif. Jadi kami tidak tahu atas rekomendasi siapa, keluarga melakukan pemakaman biasa atau tanpa protokol Covid-19,'' jelas dia.

Diketahui, pasien asal Sangasanga tersebut dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda, keluhan demam dan sesak napas, Rabu (1/7/2020).

Keesokan harinya, tanggal 2 Juli 2020 kondisi yang bersangkutan terus memburuk hingga meninggal dunia.

''Pasien itu meninggal tanggal 2 Juli 2020. Hasil keluarnya tanggal 7 Juli 2020. Jadi pemakamannya seperti biasa (tanpa protokol Covid-19),'' jelas Yuli.

Untuk hasil tes massalnya, kata Yuli, diumumkan Sabtu (11/7/2020).

Kompas.com sudah berusaha meminta klarifikasi dari baik dari RSUD IA Moeis maupun Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Samarinda, namun mereka enggan memberi penjelasan atas hal tersebut.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/