Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
23 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Kontroversi Kalung Anti Virus Corona, Antara Obat dan Ajian Jimat

Kontroversi Kalung Anti Virus Corona, Antara Obat dan Ajian Jimat
Minggu, 05 Juli 2020 10:58 WIB
JAKARTA - Langkah Kementerian Pertanian (Kementan) mulai memproduksi massal kalung anti virus corona dengan bahan dasar kayu putih, mulai mendapat sorotan tajam. Apalagi dalam memproduksi kalung tersebut, Kementan justru menggandeng swasta yakni PT Eagle Indo Pharma atau produsen Cap Lang dan bukan BUMN Farmasi milik negara.

Menurut rilis Kementan, pembuatan kalung ini sebagai usaha Pemerintah berkontribusi mengatasi pandemi Covid-19. Kebijakan ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung produksi dan usaha anak bangsa.

Di media sosial banyak netizen yang mempertanyakan kenapa Kementan mengajak swasta sementara ada BUMN negara yang juga bisa membuat hal yang sama. Misalnya Kimia Farma, Indofarma dan Biofarma. Perusahaan obat dan vaksin milik negara itu dinilai sangat mampu memproduksinya.

Apalagi sampai saat ini belum ada hasil uji lab yang bisa dipertanggungjawabkan terkait kebenaran khasiat kayu putih untuk menangkal virus corona. Banyak netizen menyarankan Kementan agar berkoordinasi dengan BUMN farmasi tersebut. Agar rakyat sebagai konsumen mendapatkan obat yang benar berkhasiat dan bukan dicap sebagai ajian jimat.

"Ini belum ada hasil uji klinisnya, tiba-tiba sudah jadi kalung anti virus corona. "Ajaib benar negeriku," ujar netizen, Arya. Kontroversi soal kalung ini juga belum direspon oleh pihak Kementerian Kesehatan dan Badan POM sebagai otoritas yang paling berwenang soal pengadaan, produksi dan pengawasan obat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:gelora.co
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/