Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Internasional

Lebih 360 Gajah Mati Misterius dalam 3 Bulan Terakhir

Lebih 360 Gajah Mati Misterius dalam 3 Bulan Terakhir
Bangkai gajah. (liputan6.com)
Jum'at, 03 Juli 2020 13:39 WIB
BOTSWANA - Lebih 360 ekor gajah mati di Botswana, Afrika, dalam tiga bulan terakhir. Hingga kini penyebab kematian ratusan gajah tersebut masih misterius.

Dikutip dari Liputan6.com, Direktur Konservasi National Park Rescue Inggris Niall McCann, mengatakan, sejumlah bangkai gajah ditemukan berkerumun di sekitar lubang air, sementara yang lain tampaknya telah mati dengan keadaan tersungkur.

Penjaga mengungkapkan, sampai saat ini gajah yang masih hidup secara fisik lemah dan satu berjalan berputar-putar tidak dapat mengendalikan arah. Sedangkan spesies lainnya yang berada di situ tampaknya tak terpengaruh dengan kondisi gajah-gajah tersebut.

Pemerintah Botswana sedang menguji sampel dari gajah yang mati, tetapi belum bisa menentukan penyebab kematian. McCann menjelaskan, data perihal jumlah kematian yang tak wajar dari gajah-gajah tersebut telah dicatat sejak awal Mei.

''Ini sangat mengerikan, kita perlu tahu apa yang sedang terjadi,'' katanya, seraya menambahkan, dia tidak dapat mengingat kapan terakhir kali masalah seperti ini terjadi.

Botswana adalah rumah bagi 130.000 gajah Afrika, lebih banyak dari negara mana pun di benua ini. ''Delta Okavango, tempat bangkai ditemukan, adalah rumah bagi sekitar 10% gajah di negara ini,'' jelas McCann.

Tahun lalu, Botswana membatalkan larangan berburu gajah yang telah diberlakukan sejak tahun 2014. Hal ini tentu saja memicu kemarahan internasional.

McCann mengatakan, perburuan tidak lagi bisa dihiraukan saat ini, meskipun gadingnya masih ada di gajah.

''800 dari mereka tergeletak di sekitar sebagai magnet bagi para penjahat,'' tambahnya.

McCann mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kematian gajah gajah tersebut, mungkin saja karena parasit atau bahkan Covid-19.

''Apa yang ingin saya tekankan adalah bahwa ini bisa berpotensi menjadi krisis kesehatan masyarakat,'' ujarnya. McCann juga menambahkan bahwa apa pun penyebabnya, penting untuk menyelesaikannya karena secara global jumlah kematian gajah gajah tersebut sangat signifikan.

Sensus Gajah Besar pertama, survei pan-Afrika yang dilakukan pada 2016, mengungkapkan hanya dalam tujuh tahun (2007-2014) jumlah gajah anjlok setidaknya 30%, atau 144.000. Maka dari itu, dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), Gajah Afrika diklasifikasikan sebagai hewan yang rentan. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Pendidikan, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/