Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
20 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
15 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
15 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Jika Reshuffle Kabinet, GP Ansor Minta Presiden Jokowi Ganti Menag

Jika Reshuffle Kabinet, GP Ansor Minta Presiden Jokowi Ganti Menag
Selasa, 30 Juni 2020 19:05 WIB
JAKARTA - Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H. Syafiq Syauqi mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang hendak melakukan reshuffle kabinet.

Terutama terhadap menteri yang dinilai tidak tanggap krisis dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Menurut Syafiq, pernyataan Presiden Jokowi mewakili keprihatinan ratusan juta penduduk Indonesia.

"Kami memaklumi dan respect dengan kepekaan bapak presiden, bahwa memang banyak sekali kinerja kementerian yang lambat dan tidak mengerti skala prioritas kebijakan sehingga masyarakat belum merasakan akslerasi program pemerintah," jelas Syafiq Syauqi, dalam keterangan persnya.

Pada bagian lain Syafiq yang mewakili jutaan kader Gerakan Pemuda Ansor di Jawa Timur menyampaikan ketidakpuasan atas kinerja Menteri Agama dan mendesak Presiden mengambil langkah extraordinary sesuai pidatonya dalam rapat kabinet.

"Pertemuan Kiai Sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo pada Kamis lalu adalah puncak kegelisahan para ulama dan kiai atas diamnya pemerintah pada nasib pesantren di era pandemik ini. Pesantren dibiarkan sendirian tanpa ada keberpihakan negara. Maka reshuffle menteri agama bukanlah aspirasi yang berlebihan" jelas kader Ansor yang akrab disapa Gus Syafiq itu.

Menurut catatan Gus Syafiq setidaknya ada beberapa catatan penting sehingga selayaknya presiden melakukan Reshuflle kepada Fachrul Razi.

Sejak awal memimpin banyak kegaduhan dan overlaping tugas yang dilakukan Fahrur Rozi. Di antaranya adalah masalah cadar yang sebetulnya adalah ikhtilaf di dalam pemahaman Islam.

Kemudian seolah tidak mengerti orientasi tugasnya ketika dia berbicara tentang pemulangan combatan eks-ISIS yang sebetulnya adalah ranah kewenangan BNPT dan Kementerian Luar Negri.

“Selanjutnya kami juga merasa malu dan risih ketika Plt Dirjen Bimas Katolik diisi oleh orang Muslim," sambungnya.

Hal ini, menurut Syafiq, kelihatan sepele tapi jelas menunjukan bahwa Menag tidak paham perasaan kebangsaan dan tenggang rasa.

“Tapi dari semua catatan itu tentu bagi kami mewakili keresahan kaum pesantren adalah tidak adanya program prioritas dan extraordinary di tengah pandemik ini dari Menteri Agama Fachrul Razi kepada dunia pesantren.

"Visi besar pak Jokowi di periode kedua ini adalah peningkatan SDM di antaranya adalah pesantren. Menag Fachrul Razi saya nilai gagal menjalankan visi besar itu dan layak untuk direshuffle" tegas Gus Syafiq.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/