Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
24 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
19 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Wajar Jokowi Ngamuk, Pengamat: Banyak Menteri Tiarap

Wajar Jokowi Ngamuk, Pengamat: Banyak Menteri Tiarap
Ilustrasi. (Net)
Senin, 29 Juni 2020 16:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo emosi kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya lantaran dinilai tidak maksimal bekerja di tengah pandemik Covid-19.

Jokowi marah saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu. Namun, video rekaman Jokowi marah tersebut baru diunggah Sekretariat Presiden melalui akun YouTube pada Minggu (28/6) atau selang 10 hari.

Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran cukup memaklumi kemarahan mantan Walikota Solo itu.

"Persoalan yang dihadapi oleh negara dan masyarakat itu bersifat multi dimensi sehingga butuh strategi, kebijakan dan menteri yang punya kemampuan dan siap bekerja secara extra-ordinary," ungkapnya, Senin (29/6).

Menurut Andi, saat ini Indonesia tengah mengalami banyak permasalahan. Diantaranya ekonomi anjlok, pengangguran meninggi, kurva Covid-19 semakin meningkat, distorsi proses pembelajaran di semua level pendidikan dan kemiskinan yang semakin melebar.

Tidak hanya itu, lanjutnya, masih banyak lagi masalah yang sedang dan akan memangsa bangsa ini. Disisi lain, tidak terlihat terobosan yang cerdas dan cepat dari pemerintah merespons persoalan tersebut.

"Menteri-menteri umumnya tiarap, pun yang tampil terbilang dengan jari, itupun tidak dalam kerangka menawarkan solusi cerdas dalam menyelesaikan persoalan," katanya.

Untuk itu, Andi menyarankan agar Presiden Jokowi secepatnya mereshuffle pembantunya dan membuat platform pembangunan New Normal.

"Ini (perlu reshuffle) jika presiden menginginkan perubahan dan tidak sekedar basa basi," tegasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/