Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
22 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pengamat: Mau Ganti Menteri 3x Sehari Gak Ngaruh, Akar Masalahnya di Pucuk Pimpinan

Pengamat: Mau Ganti Menteri 3x Sehari Gak Ngaruh, Akar Masalahnya di Pucuk Pimpinan
Ilustrasi. (Net)
Senin, 29 Juni 2020 16:22 WIB
JAKARTA - Wacana Jokowi melakukan reshuffle para menterinya dikomentari oleh pengamat politik Abdurrahman Syehbubakar. Ia menilai permasalahan bangsa Indonesia saat ini ada di puncak pimpinan negara, bukan pada kabinet.

Walaupun menteri diganti, dinilai tidak akan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah.

"Mau ganti menteri 3 x sehari tidak berpengaruh pada kinerja rezim karena bukan akar masalahnya. Akar masalahnya adalah pucuk pimpinan," tulis Abdurrahman Syehbubakar di akun Facebook-nya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memperlihatkan sikap marah terhadap para menteri di rapat internal kabinet.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, sebagaimana ditayangkan channel YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/