Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
19 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
14 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
14 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Fahri Hamzah: Ternyata Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Tiket Pesawat Jakarta-Lombok

Fahri Hamzah: Ternyata Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Tiket Pesawat Jakarta-Lombok
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Istimewa)
Rabu, 24 Juni 2020 14:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Mahalnya biaya tes cepat (rapid test) untuk mengidentifikasi terinfeksi virus corona atau Covid-19, dikeluhkan banyak pihak. Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah pun tak ketinggalan menyoroti mahalnya biaya rapid test tersebut.

Lewat cuitannya diakun Twitter-nya @Fahrihamzah seperti dikutip Rabu (24/6/2020), Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menyebut biaya rapid test corona lebih mahal daripada harga tiket pesawat Jakarta-Lombok.

"Saya baru tahu bahwa rupanya harga tiket pesawat Jakarta-Lombok kemarin jauh lebih murah dari biaya pemeriksaan kesehatan akibat melintas 3 pulau Jawa-Lombok-Sumbawa," katanya yang enggan menyebut nominal biaya rapid test.

Fahri menyebut, industri tes dadakan tersebut mengeruk keuntungan besar, bahkan melampaui industri perjalanan yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Melampaui industri perjalanan yang sedang jatuh. Saya sedih karena ternyata bayarnya cukup mahal kalau ditotal. Ini membebani rakyat. Bagi ekonomi berat," ucap politikus asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini.

Ia menambahkan, kalau sebagian dari test itu dilakukan bukan karena dibutuhkan secara administratif, tetapi juga karena orang merasa tidak aman dengan dirinya.

Di sisi lain, Fahri Hamzah menilai penerapan New Normal di tengah pandemi sama halnya beradu lari dengan corona. Ia pun bertanya-tanya di mana corona disembunyikan.

"Mereka mengunci corona di mana? Atau corona mengunci kita? Belum jelas, sepertinya adu napas. Corona mati duluan atau kita gila duluan?" ujarnya.

Pada akhirnya, kata Fahri, tak ada lagi pilihan bagi masyarakat selain memberanikan diri melawan corona. "Ada pilihan lain, kita mulai lagi keberanian NewNormal," celetuk Fahri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/