Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
11 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
8 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
9 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
5
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
6 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
6 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  Internasional

Diserang Milisi, Tentara Indonesia Gugur di Kongo

Diserang Milisi, Tentara Indonesia Gugur di Kongo
Tentara Indonesia bercengkrama dengan anak-anak Kongo. (inews.id)
Selasa, 23 Juni 2020 21:02 WIB
BENI - Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai personel pasukan perdamaian di Kongo, gugur setelah diserang pasukan milisi, Senin (22/6/2020) malam waktu setempat.

Dikutip dari Inews.id yang melansir AFP, Selasa (23/6/2020) malam WIB, serangan mematikan tersebut diarahkan kepada patroli pasukan perdamaian PBB sekitar 20 kilometer dari kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Sy Koumbo.

Saat penyerangan, pasukan perdamaian PBB diketahui tengah terlibat dalam proyek pembangunan sebuah jembatan di wilayah Hululu.

Tentara Indonesia yang gugur akibat serangan tersebut diketahui dari atribut yang dikenakan. Akan tetapi belum diketahui dengan pasti identitas tentara Indonesia yang meninggal dunia maupun luka-luka akibat serangan tersebut.

''Helm biru (tentara Indonesia) tewas dan yang terluka,'' kata seorang petugas komunikasi pasukan penjaga perdamaian MONUSCO.

Kepala Pasukan Perdamaian MONUSCO, Leila Zerrougui, mengutuk serangan mematikan tersebut. Dia menduga milisi ADF--kelompok bersenjata terkenal di timur Republik Demokratik Kongo--sebagai pihak bertanggung jawab.

ADF merupakan milisi beranggotakan Muslim yang mayoritas berasal dari Uganda. Milisi ini terbentuk pada 1990 sebagai bentuk perlawanan kepada Presiden Yoweri Museveni. Pada 1995, milisi ADF memindahkan basis operasi mereka ke Kongo.

Dari data PBB, ADF bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 500 orang di Uganda dan Kongo. Pada 2017, milisi bersenjata tersebut melakukan penyerangan pada tentara PBB di dekat basis pertahanan mereka di Uganda yang menewaskan 15 tentara, serta tujuh tentara perdamaian juga tewas dalam serangan serupa pada Desember 2018.***

Editor:hasan b
Sumber:inews.id
Kategori:Peristiwa, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/