Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
14 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
13 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
13 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Politik

Habiburokhman: Tagar TenggelamkanGerindra Salah Kaprah, yang Pas Tenggelamkan Poyuono

Habiburokhman: Tagar TenggelamkanGerindra Salah Kaprah, yang Pas Tenggelamkan Poyuono
Juru bicara Gerindra, Habiburokhman. (Istimewa)
Rabu, 17 Juni 2020 16:17 WIB
JAKARTA - Tanda pagar atau hashtag #TenggelamkanGerindra menjadi trending topic lantaran pernyataan salah satu elite mereka, Arief Poyuono, soal isu PKI dimainkan 'kadrun'.

Gerindra menilai tagar tersebut salah alamat. "Tagar tenggelamkan Gerindra jelas salah kaprah. Secara logika tagar yang pas itu tenggelamkan Arief Poyuono, dalam artian cabut dukungan politik pada Arief Poyuono," kata juru bicara Gerindra, Habiburokhman, saat dimintai tanggapan, Rabu (17/6/2020).

Habiburokhman adalah satu dari lima juru bicara resmi Partai Gerindra. Empat orang lainnya adalah Sugiono, Ahmad Riza Patria, Sufmi Dasco Ahmad, dan Ahmad Muzani.

"Sebagai Jubir Gerindra saya tegaskan bahwa statement Arief Poyuono tidak ada kaitannya dengan Gerindra. Sudah lama beliau tidak diperkenankan mengatasnamakan Gerindra," kata anggota Komisi III DPR itu.

Habiburokhman takut Arief Poyuono hanya dijadikan 'alat' oleh pihak tertentu. "Saya khawatir Pak Arief ditunggangi orang yang nggak mau Gerindra besar dan dekat dengan rakyat," katanya.

Senada dengan Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pernyataan Poyuono tak bisa dikaitkan atau diatasnamakan sikap resmi Gerindra. "Statement resmi dari lima jubir itu. Selain itu dianggap pendapat pribadi," tegas Dasco yang merupakan Waketum Gerindra.

Poyuono berbicara soal isu kebangkitan PKI dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube. Poyuono ditanyai soal pandangannya mengenai isu kebangkitan PKI yang menurutnya tak ada dan itu dimaikan 'kadrun' atau orang yang benci perdamaian.

"Yang pasti ini adalah kadrun, kadrun-kadrun ya yang pasti. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI," sebut Poyuono.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/