Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
10 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
7 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
17 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Politik

Komisi I DPR: Hentikan Hoaks dan Fitnah kepada Tenaga Medis

Komisi I DPR: Hentikan Hoaks dan Fitnah kepada Tenaga Medis
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta. (Istimewa)
Selasa, 09 Juni 2020 14:25 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Sejumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan memberikan pernyataan sikap atas fitnah di media sosial terhadap para tenaga medis dalam penanganan Covid-19.

Mereka merasa difitnah telah mengambil untung besar dalam menangani Covid-19. Karena itu mereka melaporkan akun medsos yang telah menyebarkan hoaks dan fitnah tersebut ke pihak Kepolisian.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, meminta agar masyarakat dan netizen berhenti menyebarkan narasi-narasi hoak bernada fitnah kepada tenaga medis yang saat ini tengah berjuang melawan Covid-19.

"Hentikan penyebaran hoaks dan fitnah kepada para tenaga medis. Tindakan penyebaran hoaks melanggar UU ITE. Pemerintah perlu segera merespon laporan para tenaga kesehatan ini untuk menindak pemilik akun penyebarnya. Pemerintah musti bertindak cepat sesuai UU ITE sebagaimana cepatnya pemerintah bertindak selama ini jika yang menjadi korban hoaks pihak pemerintah," ujarnya, Selasa (09/6/2020) melalui pesan eleketronik.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menambahkan, masyarakat harusnya justeru bersimpati kepada para tenaga kesehatan, para dokter dan perawat yang sudah bekerja keras di garda terdepan melawan pandemi ini.

"Mereka rela bertugas dan mendedikasikan diri sesuai sumpah profesi dan kode etik, mempertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugas ini. Sudah selayaknya mereka mendapatkan dukungan dari kita semua, bukan justeru tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar," tegasnya.

Sebetulnya, kata Sukamta, tidak kali ini saja hoaks terjadi. Pada masa pandemi kasus hoaks meningkat. Ini menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat yang belum menggembirakan.

Tentu hal tersebut masih menjadi PR penting bagi pemerintah ke depan untuk memberikan edukasi literasi digital termasuk memberi pemahaman soal hukum siber (UU ITE) kepada masyarakat luas.

"Jadi tolong kepada masyarakat agar bersikap bijak dalam masa pandemi ini. Jangan membuat keruh suasana yang sudah sulit ini," tukasnya.

"Pemerintah juga harus bisa menciptakan suasana kondusif, baik di masyarakat, maupun khususnya di kalangan tenaga kesehatan agar didukung secara penuh sehingga mereka bisa tetap bertugas secara maksimal. Sebab, jika mereka ini berhenti bekerja sehari saja, betapa sulitnya masyarakat dan pemerintah nantinya," ujar wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/