Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
15 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  Nasional

Setelah Bunuh Kepala Puskesmas dan Pegawai Diskes, OPM Mutilasi Petani Yunus Sani

Setelah Bunuh Kepala Puskesmas dan Pegawai Diskes, OPM Mutilasi Petani Yunus Sani
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto. (kompas.com)
Senin, 01 Juni 2020 11:44 WIB
JAYAPURA - Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menembak dan memutilasi Yunus Sani (40), Jumat (29/5/2020), di Kampung Megataga, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Pembunuhan dan mutilasi terhadap warga asli Papua yang bekerja sebagai petani kebun itu hanya berselang sepekan setelah aksi keji OPM membunuh Kepala Puskesmas Kampung Wandai, Ale Melik Bogau dan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, Heniko Somau.

Dikutip dari Merdeka.com, informasi tentang mutilasi Yunus Sani diungkapkan Niko Wakey, seorang Pastur Gereja Mbegulo. Bermula ketika Niko sedang mengantar anaknya dari Enarotali ke Kampung Mbegulo. Namun, di tengah perjalanan di Kampung Megataga, Distrik Wandai terdengar bunyi tembakan kurang lebih sebanyak 8 kali.

Setelah bunyi tembakan reda Niko melihat anggota KKSB atau OPM turun dari Kampung Magataga dan menghampiri dirinya.

''Saat menghampiri saya, KKSB atau OPM tersebut menyampaikan bahwa telah membunuh korban Yunus Sani,'' kata Niko berdasarkan rilis Pendam Cenderawasih.

Setelah KKSB atau OPM pergi, Niko menghampiri korban Yunus yang telah dibungkus dengan karung.

Terkait hal tersebut, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, mereka seakan menebar virus mencabut di bumi Papua.

''Ini sangat biadab, tidak benar. Apapun alasan mereka, tidak dibenarkan tindakan penembakan dan mutilasi warga sipil di Papua,'' kata Eko.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Hukum, Peristiwa, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/