Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
15 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
14 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
14 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
19 menit yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Rencana New Normal, Habib Rizieq Shihab Berharap Tak Hanya Untungkan Pengusaha Besar

Rencana New Normal, Habib Rizieq Shihab Berharap Tak Hanya Untungkan Pengusaha Besar
Rabu, 27 Mei 2020 15:46 WIB
JAKARTA - Rencana penerapan new normal yang akan dilakukan pemerintah di tengah wabah virus corona baru atau Covid-19 yang belum mereda mendapat kritikan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Dia mewanti-wanti, jangan sampai penerapan new normal itu sebatas memprioritaskan ekonomi dibanding kesehatan rakyat. Jika itu terjadi, maka sama saja penerapan tersebut adalah kezaliman yang mengorbankan jutaan nyawa rakyat.

"Jika new normal adalah pembukaan mal mewah sebatas dengan andalkan jaga jarak dan penggunaan masker, maka new normal adalah bentuk kedunguan baru," ucap Habib Rizieq Shihab melalui salah satu pengacaranya, Damai Hari Lubis seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/5).

Selain itu, sambung Habib Rizieq, jika new normal dilakukan dengan hanya membuka mal-mal, namun masjid tetap ditutup, maka hal ini tidak ubahnya dengan upaya pemberangusan Islam.

Habib Rizieq tidak ingin new normal yang didengungkan hanya untuk menyenangkan pengusaha besar. Seperti dengan pembukaan mal. Sementara pedagang kecil di pasar-pasar tradisional masih dilarang beroperasi.

"Jadi semestinya new normal itu kehidupan normal dengan memadukan norma agama dan aturan kesehatan, sehingga rohani dan jasmani menjadi kuat untuk mengatasi wabah," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/