Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pedagang Payakumbuh Marabo dan Bongkar Blokade Masuk Pasar, Kapolres Sebut Salah Paham

Pedagang Payakumbuh Marabo dan Bongkar Blokade Masuk Pasar, Kapolres Sebut Salah Paham
Sejumlah pedagang membongkar paksa blokade jalan masuk ke pasar Payakumbuh, Jumat (22/5/2020). (covesia.com)
Jum'at, 22 Mei 2020 23:43 WIB
PAYAKUMBUH - Para pedagang pasar pusat Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) marabo (marah besar), Jumat (22/5/2020) sore, karena jalan masuk ke pasar ditutup pihak kepolisian dan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.

Para pedagang bahkan membongkar paksa blokade jalan yang dipasang petugas. Tim gabungan hanya membiarkan saja saat para pedagang membongkar penutup jalan tersebut.

Video aksi marabo pedagang itupun beredar luas di media sosial.

Dikutip dari Langgam.id, Kapolres Payakumbuh, AKBP Dony Setiawan menyebutkan, peristiwa itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan pedagang pasar.

''Miskomunikasi, jadi ditutupnya akses masuk ke Pasar Kanopi agar pembeli tidak parkir di bawah kanopi itu,'' jelasnya kepada Langgam.id, Jumat (22/5/2020) malam.

Penutupan akses masuk itu karena pasar itu terlihat padat dan tidak menjamin physical distancing. Sehingga, ada petugas yang melarang pedagang masuk ke pasar untuk berjualan.

''Jadi salah paham, harusnya mereka diperbolehkan masuk untuk berjualan, yang tidak boleh adalah parkir di bawah kanopi. Karena itu pedagang meminta kepada petugas agar pembatas jalan segera dibuka,'' ungkapnya.

Dijelaskan Dony, masalah itu telah selesai, dengan adanya kesepakatan pembatas dibuka dan akses parkir diberikan satu lajur dengan menggunakan pembatas besi di bawah kanopi.

''Malam ini Forkopimda akan cek dan komunikasikan lagi dengan pedagang,'' katanya. ***

Editor:hasan b
Sumber:langgam.id
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/