Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Santri Gorok Leher Pengasuh Pondok Pesantren Gara-gara Dinasihati Agar Rajin Shalat

Santri Gorok Leher Pengasuh Pondok Pesantren Gara-gara Dinasihati Agar Rajin Shalat
Ilustrasi pelaku kejahatan diborgol. (int)
Selasa, 19 Mei 2020 08:59 WIB
OGAN KOMERING ULU TIMUR - Imam Mustorudin (55), pengasuh pondok pesantren di Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), terluka parah di bagian leher karena digorok salah seorang santri bernama Harun (24).

Dikutip dari Merdeka.com, untuk menyelamatkan nyawanya, korban harus menjalani operasi di rumah sakit. Sedangkan pelaku sudah ditangkap polisi.

Harun melakukan tindakan sadis itu saat korban shalat Tahajud di Masjid Darul Muttaqin yang berada di komplek Pondok Pesantren Darul Mahmud Desa Sukaraja, Dusun V Patok XIII, Kecamatan Buay Madang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Senin (18/5) dini hari.

Korban menggorok leher korban menggunakan sebilah pisau hingga terluka parah. Mengetahui hal itu, santri yang lain segera membawa korban ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Tak lama kemudian, pelaku ditangkap polisi.

Kapolres OKU Timur, AKBP Erlin Tangjaya mengungkapkan, tersangka mengaku menaruh dendam atau sakit hati kepada pengasuhnya itu karena selalu mengingatkan untuk rajin shalat. Tersangka merencanakan pembunuhan, namun usahanya gagal karena korban tidak tewas.

''Benar, tersangka melakukan penganiayaan berat terhadap korban yang tak lain adalah pengasuhnya di pesantren dini hari tadi. Motifnya gara-gara pelaku sakit hati karena selalu menasihatinya untuk rajin salat,'' ungkap Erlin kepada merdeka.com, Senin (18/5) malam.

Tersangka ditangkap tanpa perlawanan di TKP dengan barang bukti pisau bergagang kayu dengan panjang sekitar 15 centimeter. Dia dikenakan Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat dengan ancaman di atas tujuh tahun penjara.

''Kejiwaan tersangka akan diperiksa apakah depresi atau tidak. Untuk korban sekarang lagi menjalani operasi di rumah sakit,'' pungkasnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/