Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tak Kebagian Bansos, Warga Aceh Mengamuk di Kantor Desa, Kursi Rusak, Jendela Pecah

Tak Kebagian Bansos, Warga Aceh Mengamuk di Kantor Desa, Kursi Rusak, Jendela Pecah
Sabtu, 16 Mei 2020 15:36 WIB
ACEH SELATAN - Sekelompok massa yang tidak mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) mengamuk di kantor desa Silolo, Kecamatan Pasi Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Jumat (15/5).

Sejumlah sarana kantor desa tersebut rusak parah. "Ada sejumlah sarana kantor yang ikut rusak, seperti kursi, meja, dan jendela kaca yang pecah akibat dirusak massa," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan Ramli Tanjung, Jumat malam.

Menurutnya, massa mengamuk setelah berupaya mempertanyakan penyaluran dana BST, karena warga di Desa Silolo, banyak yang tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Tidak hanya itu, massa juga menyegel kantor desa setempat karena imbas dari kekecewaan yang mereka alami.

Hingga Jumat jelang tengah malam, kata Ramli Tanjung, Camat Pasi Raja, Aceh Selatan Anakhi juga masih memimpin musyawarah bersama masyarakat dan muspika, setelah kejadian amuk massa guna mencari solusi atas kejadian tersebut.

"Informasi sementara yang kami terima, massa kecewa karena tidak mendapatkan dana BST dari pemerintah. Masyarakat berkeinginan dana bantuan agar dibagi merata," kata Ramli Tanjung.

Menurut warga, masyarakat kecewa karena tidak semua yang kena dampak ekonomi pandemi COVID-19 di daerah itu mendapatkan bantuan.

Padahal, semua masyarakat merasakan dampaknya. "Sampai malam (tadi) masih diupayakan untuk diselesaikan oleh pak camat di desa," kata Ramli Tanjung menuturkan.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Ardanto Nugroho diwakili Kasat Reskrim Iptu Zeska Julian Taruna membenarkan kejadian amuk massa tersebut.

"Kami sudah berada di lokasi, kasus ini sedang kami selidiki," kata Iptu Zeska Julian Taruna.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:ANTARA
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/