Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
22 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
19 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
19 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Gelombang Kedua Covid-19 Mangintai, Pemerintah Jangan Abai dengan Stok Pangan

Gelombang Kedua Covid-19 Mangintai, Pemerintah Jangan Abai dengan Stok Pangan
Ilustrasi. (Istimewa)
Selasa, 12 Mei 2020 13:52 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga, mengingatkan pemerintah agar tidak abai terhadap ancaman pangan yang bisa melanda seluruh dunia, terlebih jika terjadi second wave atau gelombang kedua penyebaran pandemik Covid-19.

"Terus terang saya khawatir akan ancaman ini, jika tidak serius kerjaan kita bisa tidak tuntas mengakhiri pandemik ini. Oleh karenanya saya terus mengingatkan pemerintah untuk segera menegakkan kedaulatan pangan,” ujar Eriko Selasa (12/5).

Pimpinan DPP PDI Perjuangan itu mengutarakan, sektor yang paling penting saat ini adalah sektor konsumsi. Sebab, saat ini terjadinya perubahan harga beberapa komoditas yang cukup signifikan.

Menurut laporan BI, saat ini penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras -0,08 persen, bawang putih -0,04 persen, cabai merah -0,03 persen, dan cabai rawit -0,03 persen.

"Jangan sampai rantai distribusi ini terganggu cukup parah sehingga merugikan mereka. Bagaimana jika mereka sudah tidak mau memproduksi lagi? Tentu kita tidak berharap demikian, karena hal itu dapat menyebabkan inflasi," tegasnya.

Eriko kemudian mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membentuk Badan Kedaulatan Pangan yang bisa menjadi lembaga pengontrol pasokan dan distribusi pangan dari hasil alam dalam negeri.

"Tentu dibutuhkan data yang tepat dan keseriusan pemerintah dalam hal ini untuk menjaga distribusi pangan kita agar tetap terjaga. Dengan menegakkan kedaulatan pangan di seluruh negeri diharapkan konsumsi masyarakat tetap terjaga sampai pandemik ini berlalu," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:RMOL.ID
Kategori:Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/