Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
19 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
18 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
18 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  DPR RI

Cari Minat! Keluarga Harus Optimalkan Kegiatan Belajar di Rumah selama Pandemi

Cari Minat! Keluarga Harus Optimalkan Kegiatan Belajar di Rumah selama Pandemi
Gambar: Ist.
Minggu, 10 Mei 2020 15:55 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin menegaskan, pentingnya peran seluruh anggota keluarga dalam mengoptimasi kegiatan belajar anak-anak didik di rumah, selama masa pandemi Covid-19.

"Tidak hanya Ibu tapi juga Ayah, Kakak, atau mungkin Kakek dan Nenek," kata Hetifah dalam acara Live Teaching yang bertajuk 'Pendidikan Keluarga di Masa Pandemi' bersama Kampus dan Komunitas Guru, Sabtu (9/5/2020) pagi.

Mantan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar ini memaparkan, "ada banyak tipe kegiatan yang bisa dilakukan bersama, mulai dari kegiatan sosial, seni, berkebun, atau sesederhana menonton film bersama. Temui potensi minat dan bakat masing-masing anggota keluarga yang mungkin selama ini masih terpendam,".

"Sebagai contoh, kami mencoba memanfaatkan sampah-sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan yang rontok di halaman untuk diolah menjadi pupuk kompos. Jika ini berhasil, ke depannya sangat mungkin untuk terus diterapkan sehingga bisa menghasilkan nilai tambah ekonomis dan lingkungan. Kalau bukan karena WFH, mungkin hal ini tidak akan terpikirkan dan tidak akan sempat," tuturnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, DPR RI, Nasional, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/