Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Umum

Gaduh Tarif Listrik Naik, Munculkan Dugaan Rakyat Mensubsidi Negara di Tengah Pandemi

Gaduh Tarif Listrik Naik, Munculkan Dugaan Rakyat Mensubsidi Negara di Tengah Pandemi
Tangkapan layar unggahan media sosial warga terkait kenaikan tarif listrik.
Minggu, 03 Mei 2020 21:53 WIB
JAKARTA - Vice President Corporate Communcation and CSR PLN, I Made Suprateka memastikan, saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya.

"Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," kata Suprateka dikutip dari Kompas.com, Minggu (3/5/2020), menyusul keluhan warganet soal kenaikan tarif listrik yang secara tiba-tiba di beberapa waktu terakhir.

Terkait hal itu, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Laode Ida mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan direksi PLN untuk menindaklanjuti situasi ini, tapi belum mendapatkan jawaban.

"Kami punya tabel, dalam dua tahun terakhir belum ada kenaikan tarif listrik. Kalau ada kenaikan, maka ini ada tanda tanya besar. Ini banyak sekali yang protes sekarang dan ini terjadi kejanggalan," kata Laode.

Laode menduga, anjuran PLN kepada masyarakat untuk melakukan self service dalam melihat meteran, dengan mengirimkannya kepada PLN melalui WhatsApp, menjadi salah satu sebab. Penentuan tarif listrik, jadi tidak cermat.

Dugaan lain, ada upaya untuk menyiasati pemasukan negara melalui PLN di tengah krisis akibat pandemi virus corona.

"Kalau ini terjadi, maka konspirasi jahat di pihak PLN dan 'memaksa' rakyat secara langsung untuk subsidi kepada negara melalui PLN. ini yang tidak bagus," jelas dia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/