Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
22 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
10 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
10 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Politik

Pemerintah tidak Peka Buruh, Mardani: Hari Ini Adalah Hari Buruk Nasional

Pemerintah tidak Peka Buruh, Mardani: Hari Ini Adalah Hari Buruk Nasional
Jum'at, 01 Mei 2020 17:16 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Inisiator gerakan Kami Oposisi, Mardani Ali Sera menganggap hari ini adalah hari buruk nasional karena tidak pekanya pemerintah kepada buruh. Ia menganggap pemerintah lebih peduli kepada pemilik modal.

"Saya mengucapkan selamat hari buruh kepada seluruh buruh di Indonesia. Hari ini menjadi hari buruk bagi buruh di indonesia karena kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi yang nampaknya lebih pro kepada pemilik modal," kata Mardani, Jumat (1/5/2020).

Lebih lanjut, Legislator PKS itu mengatakan kondisi buruh saat ini memperihatinkan karena sudah 2,8 juta buruh terkena PHK akibat Covid-19, "Jumlah ini bisa terus bertambah apabila kebijakan pemerintah tidak tepat dan tanggap menanggulangi Pamdemik," ujar Mardani.

Wakil Ketua BPSAP DPR RI itu juga menganggap Buruh menjadi viktimisasi kebijakan pemerintah yang mencela-mencle dan menguntungkan kelompoknya sendiri. "Kita bisa lihat sendiri, berubah-ubahnya kebijakan Covid 19 dan kasus staffsus Presiden yang dapat proyek kakap pemerintah? Sedangkan buruh kita terkena gelombang PHK besar-besaran impas dari kebijakan itu," tutur Mardani.

Anggota DPR asal Dapil Jakarta Timur itu mendesak untuk segera menunda dan menyalurkan ke program stimulus Covid 19 yang sesuai dengan kondisi rill yang dibutuhkan masyarakat saat ini. "Saya minta Pemerintah mengedepankan empati dari pada kepentingan sendiri atau kelompok tertentu seperti menunda RUU Omnimbus Law cipker dan menyalurkan dana program kartu prakerja untuk stimulus ekonomi Covid-19," kata Mardani.

Selanjutnya, Mardani juga minta pemerintah mendata buruh yang terkena PHK dan memasukkan menjadi orang yang berhak mendapatkan stimulus bantuan ekonomi dampak dari Pandmik, “Data penerima harus diperbaiki, buruh yang terkena PHK juga harus menjadi prioritas penerima bantuan Pemerintah,” ujarnya.

Terakhir Anggota Komisi II DPR RI itu berharap kedepannya kita melakukan refleksi seluruh kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat. "Selamat Hari Buruh Nasional 2020, mari terus kedepankan nurani ketimbang kantong pribadi karena Buruh sejahtera, Negara Makmur," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/