Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
14 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Nasional

Mbak Tutut Sebut Ibu Tien Wafat karena Sesak Napas, Bukan Tertembak Tommy

Mbak Tutut Sebut Ibu Tien Wafat karena Sesak Napas, Bukan Tertembak Tommy
Soeharto dan Ibu Tien. (tribunnews)
Kamis, 30 April 2020 14:40 WIB
JAKARTA - Putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hardianti Rukmana alias Mbak Tutut mengatakan, ibunya, Siti Hartinah alias Ibu Tien Soeharto, wafat karena sesak napas pada 28 April 1996.

Tutut membantah kabar bahwa Ibu Tien meninggal karena tertembak oleh adiknya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

''Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya,'' kata Tutut melalui tulisan di blognya, tututsoeharto.id, seperti dikutip Tempo Kamis (30/4/2020).

Tulisan itu diunggah Tutut pada Rabu, 29 April 2020, sehari setelah peringatan 24 tahun meninggalnya Tien Soeharto.

Tutut mengaku heran dengan kabar ibunya meninggal tertembak itu. Ia mempertanyakan siapa penyebar kabar yang menurutnya keji itu. Semula Tutut akan mendiamkan kabar itu.

''Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,'' kata dia.

Tutut menuturkan, dirinya mendapat kabar meninggalnya Ibu Tien Soeharto pada 28 April 1996 ketika sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia di Perancis dan London, Inggris. Tutut ketika itu menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Mendengar kabar duka itu, ia segera kembali ke Indonesia. Dijemput suaminya di Singapura, Tutut kemudian terbang langsung ke Solo. Jenazah ibunya sudah berada di sana.

Tutut menemani ayahnya, Pak Harto, satu mobil dalam perjalanan menuju kompleks permakaman Astana Giribangun. Di perjalanan itulah Soeharto menceritakan detik-detik meninggalnya ibunya.

Menurut Tutut, ayahnya mengatakan bahwa pagi itu ibunya mengeluh sulit bernapas. Namun, Ibu Tien mengatakan tak ada yang sakit, hanya susah bernapas. ''Bapak bertanya lagi, 'Dadanya sakit enggak, Bu? Ibumu berbisik, ora ono (tidak ada)','' cerita Tutut.

Soeharto kemudian merebahkan Hartinah dengan bantal yang agak tinggi. Dia juga meminta ajudan menyiapkan ambulans untuk membawa Tien ke rumah sakit. Namun Tien tak sadar dalam perjalanan ke rumah sakit dan tak tertolong.

Keterangan Istana ketika itu menyatakan Tien Soeharto meninggal karena jantung. Namun beredar juga rumor yang menyebutkan Tien tertembak oleh putranya sendiri, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, yang tengah bertengkar dengan kakaknya, Bambang Trihatmojo.

''Demi Allah, apa yang Bapak ceritakan, itu yang terjadi,'' kata Tutut Soeharto.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Umum, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/