Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
18 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
19 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Umum

BAZNAS Salurkan PLK untuk Pekerja Disabilitas Terdampak Covid-19

BAZNAS Salurkan PLK untuk Pekerja Disabilitas Terdampak Covid-19
Foto: Ist./BAZNAS
Jum'at, 24 April 2020 21:15 WIB
JAKARTA - Program Paket Logistik Keluarga (PLK) dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk kalangan pedagang kecil, pedagang asongan, tukang becak, ojek online, dan pekerja informal lainnya yang harus kehilangan pekerjaan karena krisis Covid-19, terus berlanjut.

Hari Pertama Puasa Ramadhan 1441 H, bertepatan dengan Jumat (25/4/2020), BAZNAS menyalurkan PpLK kepada terapi pijat dari kalangan disabilitas di Bekasi.

"Profesi tukang pijat disabilitas menjadi salah satu dari sekian banyak profesi rentan yang terdampak pandemi Covid-19. Sebelumnya tim telah melakukan assessment lebih dulu untuk mengukur kelayakan penerima manfaat agar bantuan tepat sasaran sesuai dengan penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan," jelas Kepala Layanan Aktif BAZNAS, Iskandar Darussalam, Jumat (24/4/2020).

Sementara itu penerima manfaat penyandang disabilitas, Firmansyah mengungkapkan harus kehilangan pendapatan hariannya sebagai tukang pijat harian karena kondisi wabah Covid-19. Firmansyah merupakan penyandang disabilitas netra yang hidup bersama istrinya, yang juga mengalami kebutaan sejak lahir.

Firmansyah menceritakan sudah tidak memijat lagi sejak banyak adanya pembatasan aktivitas masyarakat. Bahkan saat ini Firmansyah terpaksa tinggal menumpang orang tua dari istrinya tidak mampu membayar kontrakannya di Kota Bekasi.

"Saya tidak tahu usaha jasa pijat ini akan terhenti sampai kapan," tuturnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Ekonomi, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/