Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
18 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
14 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
14 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Curhat Tak Diperhatikan Pemerintah, Sopir Bus: Kita Juga ODP Pak, 'Ora Duwe Penghasilan'

Curhat Tak Diperhatikan Pemerintah, Sopir Bus: Kita Juga ODP Pak, Ora Duwe Penghasilan
Ilustrasi. (Net)
Kamis, 23 April 2020 11:36 WIB
JAKARTA - "Tolong jangan hanya mikirin nasib ojol (ojek online), bagaimana nasib para sopir angkutan umum dan sopir bus yang juga perlu makan," kata Siman (49) salah satu sopir AKAP, saat berbincang dengan merdeka.com antar daerah, Kamis (23/4).

Begitulah suara hati pria asal Purwokerto, Jawa Tengah ini. Masa pandemi Covid-19 membuat hari-harinya terasa berat dilalui, Sebaa secara ekonomi, penghasilannya mendadak terganggu karena tidak ada penumpang ke luar kota.

Sebagai kepala keluarga, dia harus putar otak mengatur keuangan rumah tangga. Apalagi, oleh pemilik usaha dia dirumahkan sementara.

"Ya terasa banget mas. Bagi saya yang cuma sopir bus, semenjak ada musibah Covid-19 ini, udah alami ODP alias ora duwe penghasilan, ya mumet mas," ungkapnya.

"Saya sudah dirumahkan, tidak ada penumpang dari Februari akhir dan buat memotong kerugian. Ya seluruh armada terpaksa dirumahkan, apalagi orang sekarang udah enggak boleh bepergiankan."

Siman sudah belasan tahun duduk di belakang kemudi sopir bus. Selama itu pula, baru kali ini dia merasakan sulitnya mendapat penghasilan.

"Ini semua sopir ngalamin kesulitan yang sama, mau bus pariwisata, bus antar kota semua terdampak sampai bus dalam daerah juga," katanya.

Dikarenakan tidak memiliki pemasukan, Siman tetap berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya. Oleh karena itu, dia sangat berharap pemerintah daerah atau pusat juga memberikan bantuan untuknya.

"Enggak ada pemasukan tapi butuh buat makan sehari-hari, gimana ini solusi bantuan dari pemerintah belum turun dari perusahaan juga belum ada ini," ujarnya.

Dia merasa pemerintah hanya sibuk memikirkan nasib pengemudi angkutan online. Padahal dampak kondisi ini juga dirasakan banyak profesi lainnya, termasuk sopir bus seperti dirinya.

"Orang-orang berdebat soal ojol boleh angkut penumpang dan lain-lain lah. Padahal ada profesi sopir yang juga terdampak," tuturnya.

Siman juga menyayangkan suara masyarakat lebih memerhatikan persoalan ojol dibandingkan profesi transportasi umum lainnya.

"Tau mas, ya itu berdampak-berdampak makin panjang aja kita sopir dirumahkan. Walaupun saya sadar itu buat mencegah, penyebaran," imbuhnya.

"Jujur, saya lebih baik tetap ngetrek dibandingkan kaya gini. Biar corona juga enggak papa," sambung dia.

Dia berharap suaranya dan teman-teman sopir bus juga didengar pemerintah. Menurutnya, harus ada kebersamaan dalam menghadapi persoalan ini termasuk para penerima bansos.

"Kita udah makan se adanya loh, gimana caranya makan besok buat anak-anak istri. Sudah, semoga musibah ini cepat berakhir dan kondisi kembali seperti semula," harapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/