Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
13 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  DPR RI

Ada Anggaran Rp 10 Miliar di Kemendag yang Dinilai Bisa untuk Insentif UMKM

Ada Anggaran Rp 10 Miliar di Kemendag yang Dinilai Bisa untuk Insentif UMKM
Ilustrasi: jojonomic
Kamis, 23 April 2020 12:47 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, menyarankan agar anggaran Rp 10 miliar Kementerian Perdagangan RI untuk pengembangan Bimbingan Teknis (Bimtek), Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemasaran untuk pelaku UMKM, diallihkan untuk insentif ekonomi bagi pelaku UMKM.

Saran itu disampaikan Nevi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Sekretaris Jenderal, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag RI yang digelar secara virtual, Rabu (22/4/2020) kemarin.

"(Dalam rapat) dipaparkan ada pengembangan Bimtek, SDM dan pemasaran untuk pelaku UMKM sampai Rp 10 miliar oleh Kemendag. Maka, kami mengingatkan bahwa untuk saat ini yang dibutuhkan UMKM saat ini adalah insentif ekonomi. Jadi, kalau pengembangan SDM dan pemasaran, sepertinya untuk 3 bulan ini kita tunda dulu. Agar, mereka bisa jalan usahanya sehingga mereka bisa bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19," ujar Nevi.

Di sisi lain, Nevi mengusulkan, Kemendag untuk mengadakan pasar tradisional online sebagai salah satu langkah solusi mengatasi kendala dampak dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional. Karena, ungkap Nevi, penerapan pasar online sangat memudahkan terutama bagi para Ibu Rumah Tangga untuk berbelanja sehingga tidak perlu ke pasar secara fisik.

Mengutip Kertas Posisi Koalisi Lawan Corona (KLC) untuk DPR RI yang diterima GoNews.co beberapa waktu lalu, ada 37.000 pelaku UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19. Bantuan yang tersedia untuk pelaku UMKM saat ini hanya BLT dan Kartu Prakerja (bagi UMKM yang tak bisa bertahan), dan bagi pelaku UMKM yang masih bisa bertahan, diberi stimulus demand market melalui dorongan memproduksi-salah satunya-masker.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/