Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
13 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
20 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Imbas Corona, Suami Sakit, Yuyun Menahan Lapar 4 Hari, Anaknya Disuruh Puasa Seminggu

Imbas Corona, Suami Sakit, Yuyun Menahan Lapar 4 Hari, Anaknya Disuruh Puasa Seminggu
Senin, 20 April 2020 16:46 WIB
JAKARTA - Dampak pandemi virus corona benar-benar dirasakan rakyat kecil. Tak hanya keselamatan jiwa yang terancam, ternyata roda perekonomian mereka sudah lebih dahulu terhenti gara-gara pandemi yang tak berkeseudahan ini.

Simaklah cerita Yuyun Cahyaningsih, warga Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok jaya, Kota Serang. Buru setrika berusia 37 tahun itu kini sudah tidak bisa bekerja lagi. Pandemi corona membuat warga bertahan di rumah. Tak ada lagi baju yang harus dia setrika.

Sudah bisa ditebak. Yuyun, suami, dan anaknya, harus hidup dengan menahan lapar. Semua pemasukan sehari-hari kini terhenti gara-gara corona. "Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya seminggu puasa, mulai dari Senin sampai Kamis kemarin," kata Yuyun, seperti dilansir dari Dream.co.id.

Kondisi keluarga ini semakin memprihatinkan setelah suami Yuyun jatuh sakit, sehingga tidak bisa memberi nafkah tambahan untuk keluarga. "Sakitnya (kepala), sudah lama. Enggak kerja, buruh lepas," tambah Yuyn.

Untungnya, Yuyun tinggal di rumah warisan suami. Sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa tempat tinggal.

Mereka juga masih mujur karena berhasil menghubungi Relawan Banten Melawan Corona (RBMC). Keluarga Yuyun mendapat bantuan berupa kebutuhan pokok.

"Saya ngeluh enggak punya beras, gosokan saya sepi. Kemarin saya bingung, terus disuruh kontak Untirta (RBMC) peduli. Kepepet, saking kepepetnya, malu sebenarnya mah," terang Yuyun.

Koordinator RBMC, yang juga Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Hendra Leo Munggaran, mengatakan, bantuan itu sebagai bentuk kepedulian antar sesama.

Menurut Leo, bantuan yang diberikan kepada keluarga Yuyun berasal dari para donatur dan relawan yang bukan hanya berasal dari wilayah Banten saja.

"Ini sebagai salah satu bentuk kita membantu masyarakat Banten. Semua elemen harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini. Semoga kita semua bisa melewati masa krisis ini," katanya.

Leo pun berharap, di tengah kondisi Pandemi Covid 19 ini, semakin banyak warga yang memiliki kemampuan secara ekonomi, membantu warga lainnya yang kesulitan di tengah kondisi saat ini.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Dream.co.id
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/