Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
17 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
16 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
16 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Dampak Corona, Ibu Pemulung Nangis: Sudah Dua Hari Saya dan Anak Tidak Makan

Dampak Corona, Ibu Pemulung Nangis: Sudah Dua Hari Saya dan Anak Tidak Makan
Jum'at, 17 April 2020 18:02 WIB
JAKARTA - Tidak semua orang bisa menjalani anjuran work from home (WFH) dari pemerintah. Contohnya seperti perempuan paruh baya ini.

Pekerjaannya sebagai pemulung membuatnya terpaksa harus keluar rumah setiap hari. Nahas, lantaran corona ia mengaku sudah tak makan selama dua hari.

Ia menangis tersedu-sedu ketika salah seorang relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberinya satu karung beras.

"Saya sudah berhari-hari enggak makan, pak. Dari kemarin juga," katanya sambil mengelap air mata.

Bukan hanya dirinya yang tak bisa makan, tetapi anak-anaknya yang berada di rumah juga kelaparan karena tak ada yang bisa dimakan.

"Anak-anak saya juga pada sengsara. Terima kasih, banyak orang baik yang mau bantu," kata si ibu, masih dengan terisak-isak.

Ibu itu adalah salah satu penerima beras gratis dari program Operasi Pangan Gratis yang diinisiasi oleh ACT.

Aksi itu dilakukan dalam rangka mengatasi dampak virus corona yang berimbas hingga ke sosial ekonomi. Warga miskin terancam kelaparan karena ekonomi lesu.

Diduga hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawannya karena tak mampu membayar gaji.

Berdasarkan data Disnaker Jawa Barat, selama pandemi corona, ribuan pekerja dipecat oleh perusahaan dan menjadi pengangguran.

"Ada 340 perusahaan yang melaporkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja [PHK] kepada 11.260 pekerja," kata M. Ade Afriandi kepada Suara.com, Jumat (17/4/2020).

Karena alasan itu, ACT menggagas program Operasi Pangan Gratis guna membantu warga miskin yang membutuhkan.

Program tersebut juga terbuka bagi para donatur dengan cara mengklik tautan ini. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:Umum, Peristiwa, Ekonomi, DKI Jakarta, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/