Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
24 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
22 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
20 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Termakan Hoax, Jumlah Kematian karena Metanol di Iran Lebih Tinggi dari Korban Tewas Corona

Termakan Hoax, Jumlah Kematian karena Metanol di Iran Lebih Tinggi dari Korban Tewas Corona
Bendera Iran. (Gambar: Istock)
Minggu, 29 Maret 2020 10:03 WIB
TEHERAN - Dokter Hossein Hassanian, tenaga medis yang membantu Kementerian Kesehatan Iran angkat bicara terkait tewasnya ratusan orang di negara itu lantaran meminum metanol. Para korban itu, termakan hoax bahwa metanol bisa menangkal Corona/Covid-29.

"Ada yang menginformasikan, sejumlah orang sembuh setelah terjangkit virus corona karena meminum wiski dan menggunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang akrab disebut hand sanitizer," kata Hossein dikutip dari liputan.com, Minggu (29/3/2020).

Lansiran yang bersumber dari laporan VOA Indonesia itu menyebut, informasi keliru tersebut membuat banyak orang berburu minuman beralkohol yang sebetulnya ilegal diperdagangkan di Iran. Bahkan, tak sedikit yang berburu cairan kimia metanol (methyl alcohol) yang sesungguhnya beracun, dan tidak terbukti memiliki efek menyembuhkan.

Media-media Iran melaporkan, hampir 300 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya jatuh sakit setelah meminum methanol di berbagai penjuru Iran, termasuk seorang anak berusia lima tahun yang kini buta karena orangtuanya memberinya metanol.

Untuk diketahui, metanol tidak dapat tercium atau dirasakan lidah bila dicampur dengan minuman. Cairan kimia itu bisa menimbulkan kerusakan organ vital dan otak. Gejala-gejala keracunan methanol termasuk nyeri dada, mual-mual, gangguan pernafasan, kebutaan dan bahkan koma.

Di sejumlah provinsi di Iran, termasuk Khuzestan dan Fars, jumlah kematian akibat metanol melebihi jumlah kematian akibat virus corona.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/