Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
6 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspada Corona, Hidayat Nur Wahid Tak Ingin Kejadian Tenaga Medis Diusir Pemilik Indekos Terulang

Waspada Corona, Hidayat Nur Wahid Tak Ingin Kejadian Tenaga Medis Diusir Pemilik Indekos Terulang
Rabu, 25 Maret 2020 16:16 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Seorang Dokter dan perawat yang bekerja di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, dikabarkan mendadak diusir (disuruh pindah) oleh pemilik indekos. Pengusiran itu diduga disebabkan ketakutan tertular virus Corona.

Bahkan, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah membenarkan pihaknya menerima pengaduan tentang adanya dokter dan perawat yang diusir pemilik indekos tersebut.

''Iya ada. Kan sejak Rumah Sakit Persahabatan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan, bukan hanya perawat, ada juga dokter, mahasiswa juga, yang kos di situ. Mereka diminta tidak kos di situ lagi,'' tutur Harif, Rabu (25/3/2020).

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan ketakutan masyarakat atas penyebaran Covid-19. Meski disebut hanya beberapa dari perawat yang mengadu, dia menyayangkan adanya tindakan tersebut.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat menyesalkan tindakan warga yang mulai curiga atau menolak tenaga medis dan paramedis di lingkungannya karena takut tertular wabah virus corona baru.

Ia mendorong agar warga menghormati para tenaga medis, dan membangkitkan kembali semangat kesetiakawanan sosial (gotong royong) di tengah masyarakat.

"Kita memahami kekhawatiran masyarakat akan bahaya virus corona. Namun, sikap menolak dan menstigma tenaga medis sebagai penyebar virus justru kontraproduktif. Para dokter, perawat dan petugas administrasi rumah sakit itu sudah bertaruh nyawa untuk merawat dan melayani pasien. Dengan segala keterbatasan dukungan dari pemerintah. Sampai-sampai mereka tak lagi hiraukan keselamatan mereka. Warga harusnya memberi simpati dan apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan mereka," ujar Hidayat.

HNW juga memahami bahwa ketakutan masyarakat itu merupakan efek samping dari berita yg mereka konsumsi soal penyebaran Covid-19 beserta dampak-dampaknya, dan juga dari physical distancing (pembatasan jarak/gerak fisik) masyarakat, karena harus tinggal di rumah dalam waktu cukup lama. Bahkan, perlu karantina atau isolasi mandiri bila ada anggota keluarga yang terpapar Covid-19.

Akibatnya, sebagian masyarakat yang tidak paham prosedur medis berprasangka, tenaga medis menjadi penyebar virus. "Itu pandangan yang keliru. Tenaga medis memiliki prosedur perlindungan diri sebelum dan sesudah merawat pasien. Insya Allah, mereka sehat dan bersih sehingga ketika kembali ke rumah atau tempat kost, mereka tetap menjaga prosedur kesehatan. Termasuk ketika mereka akan pulang ke rumah masing-masing,” jelas Hidayat.

Dari pada menebar ketakutan dan stigma yang kontraproduktif terhadap tenaga medis, Hidayat menghimbau, lebih baik warga menggalang solidaritas dan menebar empati. Misalnya, menaati arahan para ulama, pemerintah dan tenaga medis untuk tetap di rumah, dengan beraktifitas/bekerja produktif, menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat, serta menggalang bantuan untuk mendukung kinerja tenaga medis dan mendoakan tenaga medis serta agar Covid-19 segera bisa diatasi.

"Itu wujud kesetiakawanan sosial di masa kini. Jika dulu para pejuang bergandengan tangan melawan penjajahan, maka saat ini kita bergotong-royong melawan wabah corona," imbaunya.

Dalam rangka reses dan serap aspirasi, Hidayat yang merupakan anggota DPR RI daerah pemilihan DKI Jakarta telah memberikan masker pelindung, sanitizer dan bantuan keuangan kepada warga.

Pimpinan Fraksi PKS juga mendesak agar tes Covid-19 dilakukan lebih dulu terhadap pasien dan petugas medis yang membutuhkan. Itu juga yg dilakukan oleh Anggota Fraksi PKS lainnya. Mereka juga siap potong gaji untuk bantuan penanggulangan Covid-19.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/