Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
10 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
5 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
5 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Elektabilitas Maria Magdalena Tertinggi, Faktor Gender dan Pengalaman Politiknya Tutup Kekecewaan Pemilih pada Petahana

Elektabilitas Maria Magdalena Tertinggi, Faktor Gender dan Pengalaman Politiknya Tutup Kekecewaan Pemilih pada Petahana
Maria Magdalena Lili di DPD Partai NasDem. (Gambar: Tangkapan layar video Ruai TV)
Rabu, 11 Maret 2020 16:58 WIB
JAKARTA - Nama Maria Magdalena Lili menjadi nama dengan elektabilitas tertinggi di tengah pemilih, jelang Pemilihan Bupati Ketapang 2020.

Fakta itu terungkap dari survey yang digelar Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pada 12 Februari-28 Februari 2020 lalu.

"Hasilnya nama Maria Magdalena Lili unggul dalam survei dengan tingkat elektabilitas sebesar 19,4 persen. Di urutan kedua ada Henrikus dengan tingkat elektabilitas 12,3 persen, disusul Aibul Ainen 10,3 persen, Junaidi 8,7 persen, dan Martin Rantan 8,2 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Andri Gunawan dalam keterangan yang diterima wartawan, Rabu (11/3/2020).

Andri mengatakan, survei kali ini dilakukan untuk mengukur tingkat keterpilihan (elektabilitas) figur-figur yang siap berkompetisi dalam Pemilihan Calon Bupati Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dalam Pilkada Serentak 2020.

Ada 10 nama bakal calon bupati yang disurvei dengan metode pertanyaan terbuka kepada 1.222 responden, ketika ditanyakan "Jika Pilkada digelar hari ini, siapakah dari 10 nama ini yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih?".

Sementara, dengan pertanyaan yang sama, namun dilakukan secara tertutup, nama Maria Magdalena Lili kembali unggul dalam survei dengan tingkat elektabilitas sebesar 23,7 persen.

"Dan di urutan kedua Henrikus dengan tingkat elektabilitas 12,8 persen, Aibul Ainen 10,9 Junaidi 8,7 persen, Martin Rantan 6,7 persen, Kasdi 6,4 persen, Erlyanto Harun 6,3 persen, Iin Solinar 6,1 persen, Yasir Anshari 3,8 persen, Mathoji 2,4 persen dan tidak menjawab sebanyak 12,2 persen," papar Andri.

Andri mengatakan rendahnya tingkat keterpilihan Petahana (Martin Rantan) berbanding lurus dengan pendapat 1.222 responden dimana 79,6 persen tidak puas dengan kinerja Pemkab Ketapang yang tidak memberikan perubahan yang lebih baik.

"Terutama soal lapangan kerja, perekonomian keluarga, infrastruktur yang buruk, pelayanan kesehatan yang buruk dan fasilitas pendidikan yang rendah. Sementara yang merasa puas hanya 6,7 persen dan selebihnya tidak memberikan pendapat 13,7 persen," ungkapnya.

Sedangkan, kata dia, tingginya tingkat keterpilihan Maria Magdalena Lili dikarenakan yang bersangkutan menjabat tiga kali sebagai anggota DPRD. Selain itu, faktor gender, dimana Maria Magdalena Lili adalah satu-satunya tokoh wanita yang akan maju di Pilkada. Begitu juga sebagai calon wakil bupati independen berpasangan dengan aibul Ainen yang gagal memenuhi persyaratan di KPU.

Sementara dari kader Golkar, Junaidi lebih unggul dari Martin Rantan yang juga merupakan kader partai beringin.

"Ini menunjukkan suara simpatisan Golkar pecah," terangnya.

Sementara, dari survei juga didapati bahwa baru 51,8 persen masyarakat yang mengetahui adanya Pilkada 2020 dan sebanyak 48,2 persen tidak tahu sama sekali.

"Artinya KPU harus rajin sosialisasi kepada masyarakat," kata Andri.

Untuk diketahui, penarikan sample untuk menentukan jumlah responden sebanyak 1.222 warga Kabupaten Ketapang diambil dari populasi warga Kabupaten Ketapang yang terdaftar dalam DPT pilpres/pileg 2019 dengan jumlah 335.723 pemilih.

Jumlah responden sebesar 1.222 ini tersebar di 20 kecamatan yang terbagi di 9 kelurahan dan 239 desa di Kab Ketapang.

Demografi responden terdiri 51,7 persen laki laki dan 48,3 persen perempuan. Serta sebanyak 60,8 persen responden tinggal di desa dan 39,2 persen tinggal di kota.

Metode sampling ditentukan dengan mengunakan metode multistage random sampling. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 2,8 persen.

Sedangkan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Politik, DKI Jakarta, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/