Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
13 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
9 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
9 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

APPI Minta Pengampunan, APSSI Minta Liga 2 Tak Gunakan Pelatih Asing

APPI Minta Pengampunan, APSSI Minta Liga 2 Tak Gunakan Pelatih Asing
Yeyen Tumena (kanan)
Selasa, 10 Maret 2020 20:42 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menerima Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) di kantor PSSI Jakarta, Selasa, (10/3/2020). Hal ini terkait untuk menjalin silahturahmi dengan kalangan sepakbola Indonesia. 

Iriawan didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekjen Ratu Tisha Destria, dan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. Adapun Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia dipimpin General Manager APPI Ponaryo Astaman bersama Presiden APPI Firman Utina, Sekjen APPI Mohamad Hardika Aji, Head of Legal APPI Jannes Silitonga serta tiga anggota Komite Eksekutif APPI Bima Sakti, Ruben Sanadi, dan Riyandi Ramadhana.

Pada pertemuan ini, Ponaryo menyampaikan beberapa hal, di antaranya terbentuknya National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional untuk mempermudah dan mempercepat pemain memperoleh keadilan di kasus yang berkaitan dengan persepakbolaan. “Sekarang tantangannya, bagaimana keputusan NDRC dapat diimplementasikan di tingkat klub,” kata mantan kapten timnas ini.

Ponaryo dan Firman juga mengangkat hal-hal terkait perlindungan pesepakbola Indonesia, seperti masih adanya keterlambatan dan tunggakan gaji pemain, terutama di klub-klub Liga 2 yang direncanakan mulai berputar akhir pekan ini.

APPI juga memperjuangkan pengampunan pada dua pemain yang mendapatkan hukuman seumur hidup dari PSSI, yakni eks pemain PSIS Semarang Fadli Manna terkait gol bunuh diri pada insiden sepakbola gajah 2014 dan mantan pemain PSMP Mojokerto Krisna Adi yang sengaja tidak mencetak gol saat mengeksekusi penalti di Liga 2 2018.

“Saya harus cek dulu, bagaimana kondisi mereka saat melakukan perbuatan yang mencoreng wajah sepak bola kita itu. Apakah memang sengaja dan mendapatkan imbalan, atau berada dalam tekanan,” kata Iriawan.

Selanjutnya, ia mempersilakan APPI bersama para pemain itu membawa bukti baru kasus ini kepada bidang yudisial PSSI.

Adapun Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengapresiasi langkah APPI membela dan mewujudkan kesejahteraan para pemain.

“Itu memang menjadi tujuan APPI memperjuangkan para pemain yang menjadi anggotanya. Sementara tujuan PSSI adalah memprofesionalkan klub-klub anggotanya,” kata Iwan Budianto.

Dalam kesempatan berikutnya, Iriawan juga menerima Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) yang diwakili Yeyen Tumena dan Bima Sakti. Yeyen menjelaskan berbagai program APSSI untuk meningkatkan kualitas pelatih Indonesia, serta memediasi kasus-kasus yang menimpa para pelatih.

“Kami berharap dengan banyaknya kursus yang diadakan PSSI, dunia kepelatihan Indonesia akan semakin maju. Nantinya, kami ingin tidak ada lagi pelatih asing di Liga 2,” kata mantan asisten pelatih timnas ini. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/