Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Kenaikan Harga Masker hingga Rempah, Ini 7 Dampak Corona yang Terjadi di Indonesia

Kenaikan Harga Masker hingga Rempah, Ini 7 Dampak Corona yang Terjadi di Indonesia
Kamis, 05 Maret 2020 12:18 WIB
JAKARTA - Masuknya virus corona di Indonesia mulai terasa dampaknya di Indonesia. Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 warga Indonesia yang positif corona, Senin (2/3). 2 WNI asal Depok itu, kini masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Pusat.

Kabar masuknya corona di Indonesia sempat membuat geger warga Indonesia. Beberapa masyarakat berbondong-bondong untuk membeli beberapa keperluan untuk mencegah corona. Sayangnya, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan sendiri.

Dari kelangkaan hingga melonjaknya harga masker di berbagai daerah, hingga penimbunan. Berikut tujuh dampak virus corona yang terjadi di Indonesia dan sempat meresahkan masyarakat.

Jamaah Indonesia Batal Umroh

Saudi Arabia membuat keputusan untuk menutup sementara kunjungan masuk bagi warga negara asing, termasuk calon jamaah umrah asal Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Keputusan ini mengakibatkan jamaah umroh Indonesia gagal berangkat. Total 4.078 jemaah haji yang dinyatakan batal berangkat. Selain itu, terdapat 1.685 jamaah yang masih tertahan di negara transit, dalam proses dipulangkan di tanah air.

"Jamaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada tanggal 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 jemaah," kata Menteri Agama Fachrul Razi, Jumat (28/2/2020).

Kunjungan Wisatawan Menurun
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara pada Januari 2020 menurun 7,62 persen dibanding Desember 2019. Dampak corona mulai dirasakan di minggu-minggu terakhir Januari.

"Dampak corona itu mulai kelihatan signifikan di minggu-minggu terakhir (Januari). China, Singapura, Malaysia, itu turun di minggu terakhir akibat pengaruh corona, meski secara total masih ada kenaikan," kata, Yunita Rusanti di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Berdampak Terhadap Perekonomian Indonesia

Presiden Jokowi menyebut wabah virus corona berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Presiden Jokowi menjelaskan permintaan barang terganggu, selain itu investasi pun menjadi terhambat.

"Sekali lagi saya ingatkan karena corona ini, demand rusak, supply rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi," ujar Presiden Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/3).

Impor Berhianat

Permasalahan impor juga akan terganggu terkait adanya corona. Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama ini banyak pabrik yang mengimpor bahan baku dari China.

"Hanya barang itu aja. Itu sudah 50 persen impor Indonesia ada disitu. Di sananya terganggu supply-nya. Ya artinya di sini pun kalau kita tidak memberikan kelonggaran juga terganggu. Kalau terganggu artinya nanti harganya pasti naik. Kalau harganya naik pasti nanti larinya inflasi akan naik," kata Presiden Jokowi.

Kenaikan Harga dan Kelangkaan Masker
Penjualan masker semakin langka setelah kasus corona merebak di Indonesia. Harga masker di Indonesia bisa menyentuh 15 kali lipat.

"Dari Rp20.000 per box pas belum ramai Corona, sekarang bisa Rp300.000, itu yang biasa (masker)," tegas Yunus.

Beberapa kasus kelangkaan juga disebabkan oleh pedagang yang menimbun masker. Oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan corona untuk menambah keuntungan pribadi.

Kenaikan Hand Sanitizer

Selain masker, kenaikan harga juga terjadi pada hand sanitizer. Harga jual cairan pembasmi kuman ini melonjak tajam hingga lebih dari 3x lipat. Kenaikan hand sanitizer mulai terjadi sejak Februari 2020 dengan penjualan yang meningkat

"Biasanya di Rp40 ribuan, sekarang bisa sampai Rp150.000. Dari bulan kemarin (Februari)," tutur Rayhan.

"Biasanya sehari 40 botol, sekarang bisa 100 botol lebih," imbuhnya.

Kenaikan Harga Rempah-Rempah

Setelah pemaparan dari Guru Besar Biologi Molekuler Unair Chaerul Anwar Nidom yang menyebutkan empon-empon mampu menangkal virus corona, harga empon-empon menjadi melonjak.

"Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak," ujar Nidom, Selasa (18/2).

Harga sejumlah rempah, seperti jahe, jahe merah, kunyit, serai, kencur, dan temulawak naik di beberapa daerah. Seperti di Pasar Kemiri Muka Depok, pedagang membanderol temulawak Rp 40.000/kg biasanya seharga Rp 10.000/kg. Selain Jahe, harga temulawak dari Rp 20.000/kg sekarang harganya Rp 40.000/kg.

Sekarang harganya (temulawak) Rp40.000/kg, biasanya saya jual cuma Rp10.000/kg," kata Suyadi salah satu pedagang Pasar Kemiri, Rabu (4/3).

"Jahe harganya sekarang Rp40.000/kg dari Rp20.000/kg," imbuhnya.

Sedangkan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat harga Jahe Rp 80.000/kg sedangkan temulawak Rp 40.000/kg.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengalami kenaikan harga rempah-rempah. Harga jahe gajah meningkat dari Rp 50.000/kg jadi Rp 60.000/kg. Sedangkan Jahe merah dari Rp 60.000 jadi Rp 65.000/kg. Temulawak Rp 5.000 menjadi Rp 15.000/kg. Selain itu stok rempah saat ini masih banyak yang kosong.

"Harga jahe gajah meningkat dari Rp50 ribu jadi Rp60 ribu per kilogram. Jahe merah dari Rp60 ribu jadi Rp65 ribu per kilogram. Temulawak Rp5 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram," tutur Rika salah satu pedagang di Beringharjo.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/