Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
14 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
13 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
14 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
13 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mendagri Sebut NU Cocok untuk Indonesia

Mendagri Sebut NU Cocok untuk Indonesia
Mendagri Tito Karnavian. (Dok. Puspen)
Rabu, 04 Maret 2020 13:40 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
NUSA TENGGARA BARAT - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. Tito Karnavian menyebut sebagai salah satu pilar Bangsa Indonesia yang plural dan multikultural.

"Karena NU ini menjadi bagian yang sangat penting bagi bangsa ini, bukan hanya di bidang pendidikan, yang tidak kalah penting menurut saya, pendidikan ini adalah metodenya, salah satu pilar utama bangsa ini untuk tetap tegak berdiri itu adalah pilar Nahdlatul ulama," kata Mendagri saat menghadiri Wisuda Diploma dan Sarjana Universitas Nahdlatul Ulama, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (03/03/2020) kemarin.

Islam di Indonesia, kata Tito, dikenalkan dengan kata-kata dan secara persuasif oleh NU. "Turunlah para wali-wali, ada Wali Songo yang mengajarkan kebudayan Islam yang beradaptasi dengan kebudayaan lokal,dan Islam mulai berkembang dengan sangat pesat di Indonesia,".

"Dan NU sampai saat ini masih terus memegang pemahaman seperti itu, bahwa memperkenalkan Islam dengan cara-cara persuasif, bukan dengan cara kekerasan," kata Tito.

Di tengah-tengah Pancasila, lanjut Mendagri Tito, konsep NU untuk merangkul Kebhinekaan ini, cocok dengan kondisi bangsa ini yang penuh dengan pluralisme, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945.

NU, dinilai Tito, memiliki unsur-unsur yang militan dan menggunakan metode pendidikan, "sehingga memengaruhi pikiran dan masuk ke sektor-sektor terutama kalangan elit,".

"Kalau Pesantren sudah masuk di kampung-kampung, tapi masuk juga dikalangan elit, sehingga akan muncul cendekiawan muslim yang akan membawa ideologi yang secara plural dan kemudian mohon maaf bisa meredam cara yang sama yang digunakan oleh ideologi yang kurang cocok dengan Ideologi Pancasila," tegas Mendagri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/