Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
18 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
14 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
19 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
15 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
14 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Beda Jokowi, Dulu SBY Lebih Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Pariwisata

Beda Jokowi, Dulu SBY Lebih Utamakan Keselamatan Rakyat daripada Pariwisata
Rabu, 04 Maret 2020 13:40 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo harus bisa meniru Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang segera mengeluarkan peraturan presiden saat menghadapi bencana kesehatan.

Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis ingat, SBY dengan sigap langsung mengeluarkan Perpres 7/2006 saat menghadapi virus flu burung.

"Jadi SBY nampak lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sektor keuntungan pariwisatanya," ucap Damai Hari Lubis, Rabu (4/3).

Karena, kata Damai, jika pemerintahan Presiden Jokowi hanya mementingkan keuntungan pariwisata, maka akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi bangsa Indonesia.

"Rawan dan timbulkan pada kesehatan bangsa dari Sabang hingga Merauke, sehingga dampak kerugian penanggulangan virus corona dan jumlah korban manusia yang terjangkit dari sisi ekonomi atau cost-nya pun berisiko akan lebih besar, daripada income pariwisatanya," jelas Damai.

Selain itu, dengan adanya perpres pun juga mengatur agar wisatawan dari luar negeri tidak bisa masuk ke Indonesia. Apalagi turis tersebut berasal dari negara yang juga terjangkit virus corona baru atau Covid-19.

"Pemasukan sektor para turis akan tidak seberapa pada saat ini, dibanding dengan beban risiko tinggi oleh masuknya turis mancanegara ke negeri ini, karena mereka potensial pemicu atau pembawa corona," terangnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/