Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
22 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
22 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
21 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
22 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga Bawang Putih Tinggi, Deddy Mulyadi Singgung Pengusaha Nakal

Harga Bawang Putih Tinggi, Deddy Mulyadi Singgung Pengusaha Nakal
Foto: Dok. KWP
Kamis, 13 Februari 2020 14:47 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Fraksi Partai Golkar Deddy Mulyadi mengungkapkan, kontur tanah di Indonesia memang tak banyak yang cocok untuk tanaman Bawang Putih, tapi tingginya harga komoditas ini tak lepas dari kenalakan para pengusaha.

"Alih-alih, bahwa yang menjadi problem kita itu adalah selalu terjadi kenakalan para pengusaha untuk membangun spekulasi harga. Ini kan yang seperti ini, yang terus-menerus terjadi," kata Deddy dalam diskusi bertajuk "Harga Bawang Putih Meroket, Rakyat Menjerit, Siapa yang Bertanggung Jawab?" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

"Jujur-jujuran saja," Deddy mengungkapkan, "bawang putih masih ada sekitar 130.000 ton di gudang-gudang para importir tahun yang lalu. Tinggal Satgas pangan sekarang operasi di seluruh daerah, kabupaten/kota dikerahkan, untuk mengetahui,".

"Kan barusan juga muncul lagi di salah satu media di Karawang. Mungkin bukan hanya disana tetapi masih ada dimana-mana," ujar Deddy.

Untuk itu, kata Deddy, mitra yang melakukan impor bawang putih harus terbuka kepada publik, "tidak boleh ada monopoli hanya beberapa perusahaan,".

"Sehingga publik bisa mengetahui, ini importirnya. Berapa puluh ribu ton yang diimpornya? Berapa ratus ribu ton? Setelah itu, gudangnya dimana saja?" tukas Deddy.

Dengan begitu, menurut Deddy, cukup bisa mencegah terjadinya spekulasi harga yang berdampak pada harga bawang putih di pasaran yang bisa mencapai Rp 60. 000 sampai Rp 70.000.

"Tinggal dibuat peta kok! Dijelasin! Kemudian di-posting di media sosial, orang mengetahui juga, selesai. Ini langkah yang berikutnya yang harus dilakukan," kata Deddy.

Itu bukanlah satu-satunya catatan Deddy soal Bawang Putih dalam diskusi yang juga dihadiri oleh Direktur Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikulura Kementan, Sukarman, dan Sudaryatmo (Pengurus Harian YLKI).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/