Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
7 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Visi Semua Muslim Menjadi Muzakki, BAZNAS Klaim Ungguli Daya APBN dalam Entaskan Kemiskinan

Visi Semua Muslim Menjadi Muzakki, BAZNAS Klaim Ungguli Daya APBN dalam Entaskan Kemiskinan
Selasa, 04 Februari 2020 01:15 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengklaim, kemampuan badan yang dipimpinnya itu dalam mengentaskan kemiskinan lebih unggul ketimbang pihak lain yang menggunakan APBN dalam agenda ini.

"Kami punya studi bahwa pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh BAZNAS itu jauh lebih efektif dari pada-mohon maaf- yang menggunakan APBN," kata Bambang menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung BAZNAS, Jakarta Timur, Senin (3/2/2020).

"Lebih cepat menggunakan dana zakat dari pada menggunakan APBN. Dan ini ada bukti empiriknya, setiap tahun kita update," imbuh Bambang.

Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, Bambang menjelaskan, BAZNAS memiliki beberapa ukuran. Pertama, mengentaskan kemiskinan dengan ukuran garis kemiskinan milik Badan Pusat Statistik (BPS).

"Ini rendah sekali. Ini rendah sekali. Ini paling mudah untuk dilampaui. Tapi kemudian apakah setelah itu masyarakat sudah hidup cukup? Belum. Mereka masih miskin," kata Bambang.

Ukuran kedua, kata Bambang, adalah garis kebutuhan minimal, "itu lebih tinggi, lebih sulit mencapainya,".

Dan yang lebih menantang, Bambang melanjutkan, adalah garis muzakki. "Dari perspektif BAZNAS itu ada kelas, mustahik (penerima zakat) dan muzakki (pembayar Zakat),".

"Perjuangan zakat adalah menyejahterakan masyarakat sehingga setiap muslim menjadi muzakki," kata Bambang menyinggung era kejayaan Sultan Umar bin Abdul Aziz dimana muzakki sulit untuk menemukan mustahik.

"Seperti itulah masyarakat yang ingin kita ciptakan, pelan-pelan. Untuk itu maka perlu cara-cara terukur, moderen, transparan, bagaimana mengelola zakat yang baik dari sisi penghitungannya maupun pendistribusiannya. Dan salah satu cara untuk mengukur itu adalah dengan sertifikasi," pungkas Bambang.

Sebagai informasi, BAZNAS baru saja menerima kembali Sertifikat ISO 9001:2015. Ini adalah sertifikat ISO kesekian kali yang diterima BAZNAS.

Komisaris Worldwide Quality AssuranceWQA Regional Asia Pasifik, Novian Putra mengatakan, "InsyaAllah tahun ini juga akan ada ISO lainnya yang akan dicapai oleh BAZNAS, yaitu ISO 37001 tentang Anti Suap dan ISO 27001 tentang IT Security," kata Novian.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/