Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
15 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
11 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
11 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
12 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bupati Natuna Mengakui ada Miskomunikasi Soal Evakuasi WNI dari Wuhan

Bupati Natuna Mengakui ada Miskomunikasi Soal Evakuasi WNI dari Wuhan
Selasa, 04 Februari 2020 13:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengakui adanya misinformasi di masyarakat Natuna terkait evakuasi dan observasi WNI dari Wuhan, China terkait virus Corona. Misinformasi ini diakui Abdul Hamid sempat menimbulkan keresahan masyarakat.

Awalnya, kata Abdul Hamid, pemerintah daerah Kabupaten Natuna dan masyarakat tidak mengetahui secara rinci mekanisme evakuasi WNI dari Wuhan ke Natuna. Bahkan, dirinya dan masyarakat hanya mengetahui secara mendadak dari media massa tanpa ada sosialisasi.

"Sebelumnya belum ada. Kita terus terang saja, belum ada (sosialisasi). Kami memang dapat berita itu semuanya hari Sabtu dari media elektronik dan dari staf saya yang memberikan informasi," ujar Abdul Hamid Rizal saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).

Kemudian, Abdul Hamid selaku bupati pun berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terkait observasi tersebut. Abdul Hamid mendapat informasi bahwa penempatan di Natuna merupakan keperluan mendesak. Sehingga, proses sosialisasi ke masyarakat sempat luput dilakukan.

"Informasi itu terlambat disampaikan kepada, baik itu kepada pemda maupun kepada masyarakat, sehingga masyarakatnya menerima informasi yang simpang siur, yang sudah bias," kata dia.

Setelah itu masyarakat mendatangi Pemda dan melakukan protes. Dengan koordinasi dengan Kementerian, akhirnya Pemerintah Kabupaten Natuna pun meluruskan informasi kepada masyarakat supaya lebih tenang dan tak bias informasi.

Abdul Hamid menceritakan, masyarakat bahkan sempat meminta WNI yang diisolasi tersebut dipindahkan ke rumah sakit kapal perang di laut. Namun, berdasarkan informasi dari Menteri Kesehatan Terawan, regulasi WHO melarang proses isolasi dilakukan di laut.

"Tetap di darat makanya jalan pintas diambil di hanggar yang baru dibangun itulah di sulap menjadi tempt isolasi. Memang sekarang sudah isolasi tidak boleh ada warga yg mendekat ke situ," ujar Abdul.

Abdul pun menambahkan, hingga saat ini belum ada keluhan sakit tertentu dari masyarakat. Di samping itu, Abdul mengklaim, masyarakat sudah mulai tenang dan tidak lagi menunjukkan resistensi atas penempatan WNI dari Wuhan di Natuna.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/