Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
12 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
19 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kata Polri soal 600 WNI Eks ISIS

Kata Polri soal 600 WNI Eks ISIS
Dok. Polri
Senin, 03 Februari 2020 18:37 WIB
JAKARTA - Polri tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait pemulangan 600 Warga Negara Indonesia (WNI) Eks. anggota ISIS. Koordinasi dilakukan guna memastikan 600 WNI itu bersih dari paham radikal.

“Sebagaimana diinformasikan Menteri Agama (Fachrul Razi), ada 3 poin penting terkait itu, pertama kita masih koordinasi dengan pemerintah dimana warga negara eks ISIS ini berasal, maksudnya yang masih di negara Syria, Turki, dan Irak. Kita masih koordinasi,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, Senin (3/2/2020).

Asep mengatakan 600 WNI itu akan diverifikasi terlebih dahulu untuk memastikan rekam jejaknya, mulai dari benar atau tidak status WN-nya, dan apakah sudah terbebas dari kelompok ISIS.

“Masih ada proses itu, memastikan sambil lihat sikap pemerintah dari sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kombes Asep mengatakan Polri bersama Kemlu, Kemenag, Kemensos, BIN, Polri, dan BNPT punya program deradikalisasi bagi WNI yang terpapar paham radikalisme. Jika dinyatakan benar WNI, 600 orang itu akan mengikuti deradikalisasi.

“Termasuk kajian strategis, apakah terpapar sedemikian dalam atau ada kesadaran, tapi program deradikalisasi itu menjadi penting. Kita juga perlu upaya tetap awasi gerak-gerik orang tersebut jangan sampai beri pemahaman atau pemaparan pada orang lain,” sambung dia.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:Humas
Kategori:DKI Jakarta, Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/