Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pemkab Kepulauan Seribu Peringati Pekan Imunisasi Dunia 2024
5
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
21 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
6
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
20 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  Riau

Menurut CDCP, Begini Cara Paling Ampuh Mencegah Tertular Virus Corona

Menurut CDCP, Begini Cara Paling Ampuh Mencegah Tertular Virus Corona
Virus corona. (detikcom)
Senin, 27 Januari 2020 08:00 WIB
JAKARTA - Penggunaan masker N95 tidak ampuh mencegah tertular virus corona. Sebab, ukuran virus mematikan ini jauh lebih kecil dibanding kemampuan masker dalam menyaringnya.

Dikutip dari detik.com yang melansir dailymil, cara paling ampuh mencegah tertular virus corona menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDCP) adalah mencuci tangan sesering mungkin dan berusaha tidak menyentuh wajah dengan tangan.

Menghindari kontak dengan orang sakit juga lebih dianjurkan.

''Menggunakan masker bisa menghentikan seseorang untuk secara langsung memegang mulut dan hidung, yang merupakan jalur umum virus dan kuman masuk ke tubuh,'' kata Prof Stanley Perlman dari University of Iowa.

Dikatakan, ada dua jenis masker yang umum dipakai. Jenis pertama adalah masker N95, yang umum dipakai untuk menangkal asap dan polusi berat. Masker ini menyaring partikel berdiameter 0,30 mikron, sedangkan virus corona disebut punya lebar 0,12 mikron.

Jenis masker yang juga populer adalah masker bedah. Menurut Prof Perlman, jenis ini paling banyak dipakai sekaligus paling tidak efektif karena jarang sekali bisa memfilter partikel berukuran di bawah 5 mikron.

Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu juga mengingatkan bahwa masker cuma salah satu dari berbagai macam perlindungan. Cuci tangan sesering mungkin dan tidak mengucek mata juga termasuk pencegahan yang tidak kalah penting.

''Dan jangan lupa, perhatikan etiket batuk. Selalu ditutup kalau bersin atau batuk,'' saran dr Diah.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/