Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
20 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
20 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
19 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Ada Banyak Potensi Tani, Kepulauan Meranti Buka Pintu Investasi

Ada Banyak Potensi Tani, Kepulauan Meranti Buka Pintu Investasi
Pertanian berkelanjutan. (Ilustrasi: Ist.)
Senin, 27 Januari 2020 17:42 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
MERANTI - Kepala bidang Ketahanan Pangan DKPTPP Kabupaten Kepulauan Meranti, Irfandi menyatakan, Pemerintah Kabupaten telah memiliki visi besar pembangunan sektor pertanian guna meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan warga. Sentralisasi kawasan agrikultur, jadi salah satu program.

"Sekarang ini kan dalam satu lahan masyarakat, ditanami macam-macam, ada pisang disitu, ubi disitu, dan lain-lain, jadi tidak optimal," kata Irfandi kepada wartawan, Senin (27/1/2020).

Pemerintah, kata Irfandi, sempat mengadakan rapat dengan Kepala Desa terkait upaya pembangunan sektor pertanian ini. Kepala Desa akan menyiapkan lahannya, sementara Pemerintah Kabupaten berupaya memenuhi berbagai dukungan termasuk permodalannya.

"Kami ada 9 Kecamatan. Tiap Kecamatan itu beda-beda kapasitas ketersediaan lahannya, mulai dari 30 ha sampai 100 ha," kata Irfandi.

Di sebaran lahan itu, kemampuan masyarakat untuk mengelola pertanian masih sangat terbatas, sementara dukungan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga terbatas. Kata dia, "kalau hanya beberapa hektar mungkin APBD masih bisa, tapi ini kan banyak, luas,".

Belum lagi, pekerjaan rumah bagi visi pembangunan pertanian juga mesti memperhatikan industri hilir dari pertanian itu sendiri. Dari potensi umum perkebunan yang ada misalnya, seperti komoditas Sagu (Metroxylon sp), Kelapa, Karet, Pinang, Kopi, belum dioptimalkan ke industri hilir sehingga belum membawa nilai tambah yang lebih luas.

Arah pembangunan sektor pertanian secara komprehensif hingga ke industrinya itu, merupakan suatu agenda yang membutuhkan biaya tak sedikit. Karenanya, kata Irfandi, perlu sinergitas yang baik antara Pemerintah Kabupaten, Provinsi, hingga Pemerintah Pusat, dan keterbukaan kepada para investor.

"Sudah pernah dibicarakan soal ini, dan kami memang terbuka pada investor," kata Irfandi.

Bagaimana pun, Irfandi menegaskan, visi pembangunan sektor pertanian Kepulauan Meranti membawa misi kesejahteraan bagi masyarakat. "Kalau bisa jangan lagi ada masyarakat kita kerja ke luar daerah, karena pekerjaan di sini sudah terpenuhi. Ada pertaniannya, ada industrinya,".

Merujuk pada pidato Wakil Bupati Kepulauan Meranti beberapa waktu lalu yang menekankan tentang pengentasan stunting, menurut Irfandi, pembangunan sektor pertanian adalah upaya nyata yang sejalan. Karena tak hanya meningkatkan perekonomian tapi juga menangani kerawanan pangan.

"Soal stunting itu kan kira-kira dua sebabnya. Satu, kemiskinan. Dua, kerawanan pangan," kata Irfandi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/