Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
22 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspadai Virus Demam Babi, Sumbar Perketat Pengawasan di Perbatasan Provinsi

Waspadai Virus Demam Babi, Sumbar Perketat Pengawasan di Perbatasan Provinsi
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Eka Darnida Yanto. (foto: M Hendra/Langkan.id)
Rabu, 15 Januari 2020 21:16 WIB
PADANG- Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memperketat pengawasan di daerah perbatasan pasca 30 ribu babi di Sumatera Utara (Sumut) yang terkena penyakit ASF (african swine fever) atau dikenal dengan demam babi pada Desember 2019 lalu. 
 

Dikutip dari Langkan.id, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Eka Darnida Yanto, mengatakan, pengawasan untuk mewaspadai masuknya virus ASF itu sangat penting karena Sumatera Utara dan Sumatera Barat merupakan daerah tetangga.

Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Mandailing Natal, merupakan daerah perbatasan antara kedua provinsi ini.

"Kita berkoordinasi bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten Pasaman. Jadi di setiap cek poin kendaraan yang masuk di Pasaman, petugas melakukan pengecekan setiap babi yang masuk ke Sumatera Barat," katanya, Rabu (15/1/2020).

Ia menyebutkan, virus demam babi itu tidak berbahaya bagi manusia, tapi mematikan bagi babi. Di Sumatera Barat ada satu daerah yang memiliki ternak babi, yakni di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ke depan pihaknya akan melakukan cek kesehatan babi di sana, untuk memastikan apakah babi di sana sehat atau malah terkena virus ASF.

Tidak hanya di Mentawai, di Kota Padang jug a memiliki satu pasar yang menjual daging babi, sehingga perlu dilakukan uji petik daging babi di pasar tersebut. Tujuan hal tersebut dilakukan, karena Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang ingin memastikan bahwa daerah Sumatera Barat terbebas dari virus ASF.

Penularan virus ASF ini dapat melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Selain itu juga bisa dengan cara melalui serangga seperti kutu. Bahkan virus ini juga dapat bertahan hidup beberapa bulan dalam daging olahan, dan beberapa tahun dalam daging babi beku, sehingga produk daging menjadi perhatian khusus untuk penularan lintas batas. (m hendra/lkn)

 

Editor:arie rh
Sumber:Langkan.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/