Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
17 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
16 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
16 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
16 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Empat Rekannya Dipecat, Ratusan Karyawan Garuda Mogok, Bandara Soetta Terancam Lumpuh

Empat Rekannya Dipecat, Ratusan Karyawan Garuda Mogok, Bandara Soetta Terancam Lumpuh
Selasa, 31 Desember 2019 19:55 WIB
JAKARTA - Ratusan karyawan outsourcing anak perusahaan PT Garuda Indonesia melakukan aksi mogok kerja 30-31 Desember 2019 lantaran protes terhadap pemecatan empat rekannya.

Mereka merupakan pekerja outsourcing PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) yang dipekerjakan di PT Gapura Angkasa di mana perusahaan ini merupakan anak perusahaan Garuda.

Keempat karyawan yang dipecat adalah Mey Hardie, Abdul Rohman, Majid bin Adung, dan Sugi Haryanto yang ditempatkan sebagai petugas Ground Support Equipment (GSE) atau ground handling Garuda Indonesia.

"Surat pemutusan itu dilayangkan sebelum habis kontrak per tanggal 31 Desember 2019. Tapi sebelum ada surat pemutusan, kami memang melayangkan surat untuk melakukan perundingan terkait pengangkatan karyawan tetap terhadap pihak Gapura. Tapi pihak sana (Gapura Angkasa) tidak menanggapi, hingga ketiga kalinya baru ditanggapi dan kami menolak atas dasar hukum," kata salah satu karyawan, Mey Hardie di Bandara Mas, Kota Tangerang, Selasa (31/12).

Atas pemutusan tersebut, ia dan ketiga rekannya beserta kurang lebih 200 pekerja melakukan aksi mogok kerja agar perusahaan tersebut menanggapi.

"Memang sih, ketika nantinya kontrak kami habis di Gapura Angkasa, kami akan dapatkan kerja lagi, tapi itu tidak tahu di mananya. Makanya, kami gelar aksi ini," ujarnya dilansir GoNews.co dari Kantor Berita RMOLBanten.

Dalam aksinya, massa memberikan peringatan kepada perusahaan agar memberikan kejelasan. Bukan tanpa alasan, aksi mereka itu dikhawatirkan akan mengganggu layanan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kalau begini dampaknya luas, layanan di bandara bisa terganggu makanya kami harap bisa cepat ditanggapi," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Ekonomi, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/