Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
7 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
16 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Air Laut di Padang Berubah Hijau, Kadar Oksigennya Jadi Berkurang

Air Laut di Padang Berubah Hijau, Kadar Oksigennya Jadi Berkurang
Kepala Dinas DLH Sumbar, Siti Aisyiah mengambil sampel air laut hijau di Kota Padang. (foto: DLH Sumbar/Langgam.id)
Selasa, 24 Desember 2019 22:10 WIB
PADANG- Fenomena hijaunya air laut di beberapa titik di perairan laut di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) membuat kadar oksigen di wilayah terdampak jadi berkurang. Hijaunya air laut ini disinyalir ledakan populasi plankton.
 

Dikutip dari Langgam.id, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon, mengatakan kondisi air laut yang terdampak masih hijau dengan parameter di atas baku mutu. Kadar oksigen terlarut di angka 4,15.

“Harusnya lebih besar dari angka 5, tapi diuji hari ini pukul 14.00 WIB tercatat di angka 4,15. Begitu pun untuk kadar kekeruhan air harusnya kecil dari angka 5, sedangkan hasil uji 48,5,” ujar Mairizon dihubungi Langgam.id, Selasa (24/12/2019).

Dari pantauan DLH, penyebaran hijaunya air laut akibat populasi plankton ini juga semakin meluas. Namun, Mairizon tidak bisa memprediksi berapa persen perluasan yang terjadi di perairan laut.

“Kalau tambah luasnya saya kurang tahu berapa, tapi lebih luas dari sebelumnya. Meskipun demikian air lebih jernih dibandingkan kemarin,” katanya.

Sampel air yang diambil DLH Padang telah dilakukan penelitian di laboratorium. Untuk parameter lain masih dilakukan pengujian. Mairizon mengungkapkan, tidak ada sumber pencemar air lainnya selain sampah.

“Anomali ini mungkin memang disebabkan booming alga, hijau karena pengaruh up willing akibat cuaca. Tapi penyebab pastinya menunggu hasil laboratorium keluar. Paling lama menunggu sampai lima hari ke depan,” tuturnya. (irwanda/ICA)

 

Editor:arie rh
Sumber:Langgam.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/