Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
19 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
18 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sisa Tubuh Diduga Buruh Migran Indonesia Ditemukan di Dalam Perut Buaya

Sisa Tubuh Diduga Buruh Migran Indonesia Ditemukan di Dalam Perut Buaya
Foto: the star
Minggu, 08 Desember 2019 12:28 WIB
MALAYSIA - Seekor buaya berukuran panjang 4.2m ditembak mati di sungai yang mengalir melalui perkebunan di distrik Ulu Suai, Sarawak Utara.

Tim aksi satwa liar Sarawak Forestry Corporation (SFC) memburu reptil dengan bantuan polisi dan penduduk desa.

Tulang manusia dan sisa-sisa pakaian ditemukan di dalam perut buaya setelah diangkut keluar dari sungai Jumat malam (7 Desember).

Kepala eksekutif SFC Zolkipli Mohamad Aton, sebagaimana dikutip GoNews.co dari thestar.com.my pada Minggu (8/12/2019) mengatakan, tulang dan pakaian diyakini milik seorang pekerja perkebunan Indonesia Abdul Situju, 33, yang hilang saat mengumpulkan sayuran di sepanjang tepi sungai.

Perburuan dimulai pada 29 November setelah penemuan jenazah manusia di tepi sungai yang mengalir melalui perkebunan yang terletak di antara Miri dan Bintulu.

Bagian dari sisa-sisa yang tampak seperti tangan dan batang ditemukan di sekitarnya.

Zolkipli mengatakan polisi memanggil SFC untuk melacak buaya setelah pekerja perkebunan mengatakan mereka melihat buaya besar mengintai di daerah rawa.

Zolkipli, dalam sebuah pernyataan pers, berterima kasih kepada polisi dan penduduk desa setempat atas bantuan mereka dalam menangkap reptil pembunuh.

Dia mengingatkan publik untuk memperingatkan pihak berwenang atau menelepon hotline SFC ketika menemukan makhluk berbahaya dan tidak mencoba dan menangani mereka sendiri.

"Buaya sangat berbahaya, jadi yang terbaik adalah mengingatkan kita jika ada penampakan," katanya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/