Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
12 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
9 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
9 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
9 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bahayanya Pemisahan Stafsus Presiden dan Wapres Menurut Pakar Hukum

Bahayanya Pemisahan Stafsus Presiden dan Wapres Menurut Pakar Hukum
Gambar: Tangkapan layar 'Dua Sisi' TV One.
Sabtu, 30 November 2019 10:48 WIB
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan analisanya terkait keberadaan staf khusus (Stafsus) Wakil Presiden dan staf khusus Presiden yang baru ditetapkan belum lama ini.

Refly, tak menyoal usia milenial atau uzurnya personil stafsus. Yang menjadi soal adalah adanya potensi gangguan terhadap sistem presidensil. Ideal Presiden dan Wapres yang mestinya satu jiwa, satu suara dalam sistem presidensil, bisa terganggu ketika terjadi telat koordinasi lintas stafsus.

"Coba bayangkan misalnya, terhadap satu masalah tiba-tiba muncul staf khusus wakil presiden ngomong A, staf khusus wakil presiden ngomong B, karena belum ada koordinasi," jelasnya.

"Padahal, hal seperti itu tidak boleh terjadi," imbuh Refly.

Ia lantas bercerita pernah diundang di kesekretariatan wakil presiden dan mengajukan pertanyaan.

"Padahal saya pernah diundang kesekretariatan wakil presiden. Apakah itu butuh kesekretariatan sendiri? (saya katakan, red) 'Enggak'. Karena harusnya itu menyatu dengan presidennya," katanya.

"Sehingga gerak langkah presiden dan wakil presidennya itu sekali seirama termasuk stafnya," pungkas Refly.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/