Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
21 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
20 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jadi Menteri Pertanian, SYL Tegaskan Kementan Tak Boleh 'Punya' Data Sendiri

Jadi Menteri Pertanian, SYL Tegaskan Kementan Tak Boleh Punya Data Sendiri
Kamis, 24 Oktober 2019 14:27 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pentingnya kesatuan data dalam urusan pertanian guna menciptakan perencananaan, kebijakan dan evaluasi yang yang akurat.

"Oleh karena itu simpang siur data yang ada di bidang pertanian menjadi program utama yang harus pertama kali saya akan benahi bersama jajaran yang ada," kata SYL dalam sebuah telewicara bersama MetroTV, Rabu (23/10/2019) malam.

Menurut SYL, tidak ada departemental manapun yang datanya harus berbeda satu dengan lainnya, termasuk data yang dipegang oleh Presiden, para Gubernur, para Bupati para Camat dan Kepala Desa. Sehingga, deviasi data bisa dihindari.

"Ini menjadi sangat penting karena tidak boleh ada data lain selain satu data yang sama-sama kita lakukan," kata SYL.

Sinkronisasi data pertanian ini, SYL mengatakan, akan dilakukan dalam 100 hari pertamanya sebagai Menteri Pertanian.

SYL juga menyebut data BPS (Badan Pusat Statistik) sebagai satu-satunya data yang harus dipedomani bersama, termasuk oleh kementerian yang Ia pimpin. Katanya, "saya percaya data BPS, tapi BPS pun harus terkontribusi oleh data Pertanian (Kementan) sehingga tidak ada deviasi,".

"Data BPS itu data negara, semua orang harus patuh melihat data itu. Kementerian Pertanian tidak boleh mengolah data sendiri. Data yang ada di Pertanian harus terintegrasi dalam data BPS, data yang ada di perdagangan di Bulog, harus terintegrasi," Tegas Pria yang meniti karir birokrat dari level Lurah itu.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/