Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
21 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
21 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
22 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Alhamdulillah... Setelah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Sumbar Kembali Membaik

Alhamdulillah... Setelah Diguyur Hujan, Kualitas Udara di Sumbar Kembali Membaik
Kualitas udara membaik setelah hujan turun merata hampir di seluruh wilayah Sumbar dalam 24 jam terakhir. (foto: kompas.com/perdana putra)
Jum'at, 18 Oktober 2019 10:56 WIB
PADANG - Hujan yang hampir merata di seluruh Sumatera Barat (Sumbar), membuat kualitas udara yang sempat masuk level Tidak Sehat, sekarang sudah berada di Level Baik.

Kendati demikian, terjadinya hujan di wilayah Sumbar, belum menghilangkan sumber asapnya seperti di Jambi dan Sumatera Selatan.

"Berdasarkan citra GSMaP terpantau telah terjadi hujan hampir di seluruh Sumbar dalam 24 jam terakhir," kata Kepala Stasiun Pemantau Global Atmosfer (GAW) Bukit Koto Tabang, Agam, Sumatera Barat, Wan Dayantolis, yang dilansir Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Wan menuturkan, terpantau parameter partikel debu PM 10 berada di level baik berkisar 5-20 ug/m3 sehingga kualitas udara tidak membahayakan kesehatan.
Adapun estimasi AOD model menunjukkan hampir di seluruh Sumbar nilainya kecil dari 0.5, kecuali sebagian kecil di wilayah selatan berkisar 0.5 -1.

"Artinya keberadaan partikulat padat seperti debu dan hasil pembakaran telah jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya," kata Wan.

Berdasarkan analisis citra satelit Himawari oleh BMKG hari ini pukul 08.00 WIB menunjukkan tidak ada sebaran asap yang masuk ke wilayah Sumbar.

Kendati demikian, menurut Wan, hotspot masih terpantau masif di wilayah Jambi. Keberadaan hotspot tersebut masih berpotensi menyebarkan asap ke wilayah Sumbar, khususnya bagian selatan, di mana angin masih berhembus dari arah timur-tenggara Sumbar.

"Potensi asap kiriman masuk Sumbar masih besar karena hotspot masih ada di daerah tetangga," ungkap Wan. (kpc)

Editor:arie rh
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/