Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kini Warga Tumang Tak Harus Berjalan 30 Kilometer untuk Melanjutkan Pendidikan ke SMA Negeri

Kini Warga Tumang Tak Harus Berjalan 30 Kilometer untuk Melanjutkan Pendidikan ke SMA Negeri
Pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya operasional gedung SMA N 3 Tumang dilakukan oleh Ketua TP PKK Riau Hj Misnarni dan Ketua TP PKK Siak Hj Rasidah.
Senin, 14 Oktober 2019 10:33 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA - Rasa bahagia tak dapat ditutupi dari wajah-wajah warga Tumang Kecamatan Siak, Kabupaten Siak Riau. Sebab dulu, anak-anak harus berjalan hingga 30 Kilometer untuk mendapat pendidikan di SMA Negeri. Tapi kini kelurahan yang cukup jauh dari pusat kota ini sudah memiliki SMA Negeri.

Operasional SMA Negeri 3 Siak yang berada di Tumang ini diresmikan langsung oleh Gubernur Riau, H Syamsuar beserta Bupati Siak H Alfedri, Sabtu (12/10/2019) pagi.

Muhtar (73) tahun warga Tumang menceritakan betapa sulitnya dulu anak-anak Tumang setelah tamat SMP melanjutkan SMA. Karena Tumang belum memiliki sekolah setingkat SMA, dan untuk menyambung SMA anak-anak harus pergi ke Siak atau ke Mandau.

"Yang mana jaraknya sama-sama lebih kurang 30 km. Untuk menghindari resiko di jalan, anak-anak harus kos dan jauh dari orangtuanya. Kita orangtua khawatir kalau anak-anak pergi pagi dan pulang siang setiap hari," kata Muhtar.

Ia, berharap setelah SMA ini di resmikan operasionalnya, tidak ada lagi warga tumang yang tidak nyambung SMA. Dirinya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Siak dan Gubernur Riau yang telah meresmikan oprasional sekolah ini.

"Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pemerintah telah membangun SMA di kampung kami, tak jauh lagi budak-budak sekolah,"ungkapnya.

Keinginan warga agar di Tumang berdiri sekolah setingkat SMA sudah sejak lama muncul, sejak tahun 2015 lalu usulan warga ke pemerintah kabupaten.

Melalui perjuangan panjang, hingga ke tingkat pusat, akhirnya melalui anggaran APBN tahun 2017 pembangunan di lakukan di atas lahan seluas 2 hekar, asil hibah dari warga Tumang.

Bupati Siak Alfedri menyampaikan meski pemakaian Gedung sekolah bantuan pusat itu sudah dimulai sejak setahun lalu, namun peresmian oprasionalnya baru sekarang dilakukan.

"Kita harus bersyukur, Hari ini berkah bagi bapak ibu semua, karena hari ini pak gubernur Riau langsung yang meresmikan oprasional SMA negeri 3 Siak, dan peresmiannya di lakukan juga pada hari lahir kabupaten Siak, tak payah mengingatnya,"kata Alfedri.

Alfedri berharap, setelah di resmikannya sekolah ini, kedepan anak Tumang tidak payah lagi melanjutkan sekolah SMA keluar daerah

"Kami mendorong para majelis guru, untuk mengelola sekolah ini dengan baik sehingga kedepan akan tercipta generasi bangsa yang pintar, cerdas dan berkarakter. Kami doakan anak-anak dari Tumang akan ada menjadi Gubernur atau Bupati kelak Amin,"terangnya.

Dengan di resmikan oprasional SMA ini di harapkan pendidikan di sini menjadi bermutu. Kemudian terjadi pemerataan Sumber daya manusia di kabupaten Siak.

Gubernur Riau Syamsuar usai meresmikan operasional pengunaan bangunan SMA Negeri 3 Siak di Tumang mengatakan dulunya kampung Tumang masuk kecamatan Siak, kabupaten Bengkalis. Atas pemekaran sekarang sudah menjadi kabupaten Siak.

Dulunya dari Siak ke Tumang tak bisa ditempuh jalan darat harus lewat Sungai Siak. Jika pergi ke sini terpaksa harus menunggu air pasang, masuk sungai lanjung.

"Dulu kalau mau pergi sini harus ikut air pasang, itu pun tak sampai ke Tumang harus jalan kaki dulu ke sini, tak bisa balik hari. Kalau mau menengok mak, harus tidur di sini dulu. Besok air pasang baru bisa keluar balik ke Siak, begitulah susahnya dulu,"ungkapnya.

Lanjut mantan Camat Siak era 90 an itu, Kampung Tumang dulu sangat terisolir, sangat jauh dari sentuhan pembangunan. Kemudian jumlah penduduk Tumang saat itu hanya 23 kepala keluarga, jika pemilu paling cepat selesai perhitungannya.

"Tetapi adanya otonomi, Alhamdulillah saat ini Tumang sudah maju, listrik ada, jalan tembus dan sarana umum lainnya juga ada. Kenapa saya tahu karena saya dulu camat nya, tahun 1995 musim pemilu, Tumang ini paling tercepat selesai,"cerita Syamsuar.

Ia, berpesan kepada pengelola sekolah, agar mencari guru tahfiz, agar anak bisa belajar dan menghafal Al-quran. Sehingga akan lahir generasi yang cerdas, beriman, dan hafiz 30 juz. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/