Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jadi Korban Penusukan, Masa Lalu Wiranto dan Pelantikan Presiden Disorot Media Asing

Jadi Korban Penusukan, Masa Lalu Wiranto dan Pelantikan Presiden Disorot Media Asing
Wiranto. Dok Aljazera.
Kamis, 10 Oktober 2019 18:12 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, diserang dengan pisau di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019).

Pemberitaan media asing soal insiden ini, juga menyorot masa lalu Wiranto.

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai menteri di tahun 2016. "Jenderal Wiranto, 72, sebelumnya dituduh melakukan kekejaman selama pendudukan Indonesia atas Timor Timur,".

Dia bertanggung jawab atas militer ketika tentara Indonesia dan paramiliter melakukan serangan mematikan setelah Timor Timur meminta kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 1999.

Sekitar 100.000 orang diperkirakan telah tewas, terutama oleh pasukan Indonesia dan kuasanya, atau meninggal karena kelaparan dan penyakit selama pendudukan.

Wiranto termasuk di antara perwira senior lainnya yang didakwa oleh jaksa penuntut PBB atas pelanggaran HAM selama masa pendudukan 24 tahun.

Meskipun bukti yang dikumpulkan membuktikan perannya dalam pembunuhan tahun 1999, Wiranto membantah melakukan kesalahan dan tidak pernah menghadapi pengadilan atas kekejaman tersebut.

Sebagai menteri keamanan, Wiranto mengawasi lima kementerian termasuk asing, dalam negeri dan pertahanan.

Serangan terhadap Wiranto terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikan Presiden Joko Widodo untuk masa jabatan keduanya.

Pemberitaan Aljazeera tentu tak hanya soal masa lalu Wiranto. Kepala berita berjudul "Indonesia's security minister Wiranto hurt after stabbing attack" itu menyebutkan, "Pejabat rumah sakit mengatakan Wiranto menderita dua luka dalan, tapi kondisinya telah stabil,".***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/