Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
16 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
23 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
13 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ditembaki Gas Air Mata, Demonstran Bikin Posko Medis di Pom Bensin

Ditembaki Gas Air Mata, Demonstran Bikin Posko Medis di Pom Bensin
Senin, 30 September 2019 23:13 WIB
JAKARTA - Posko medis demonstran anti-UU KPK, RKUHP serta RUU bermasalah lainnya di BNI Pejompongan ditembaki aparat kepolisian memakai gas air mata, Senin (30/9/2019) malam.

Alhasil, posko medis demonstran dipindah ke pom bensin Pejompongan. Kekinian, posko medis mahasiswa dan pelajar tersebut kekurangan tenaga dan logistik, terutama oksigen.

Kerusuhan ikut pecah di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) malam. Kejadian ini merupakan rentetan kerusuhan imbas demonstrasi di kawasan gedung DPR RI.

Dirawat di RSAL

Sekitar pukul 21.50 WIB, massa aksi mulai berkumpul di sekitar Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo. Tak lama, kepolisian menembakan gas air mata ke arah kerumuman massa.

Massa lantas berhamburan berlarian ke arah berlawanan dari arah kedatangan polisi. Pasukan TNI yang berjaga di sekitar RSAL langsung menutup gerbang.

Mereka meminta agar orang-orang di dalam rumah sakit yang didominasi massa aksi sebelumnya agar tidak keluar.

"Jangan keluar, kalau mau keluar, keluar sekalian. Masuk ke dalam semua jangan dekat pagar," ujar salah seorang petugas berpakaian marinir di lokasi, Senin (30/9/2019).

Petugas TNI itu menganggap kalau massa mendekati pintu pagar, maka kepolisian akan mencurigai sebagai perusuh. Hal ini dianggap akan membahayakan korban yang sedang dirawat.

"Kamu kasihan sama teman kamu yang lagi dirawat di dalam. Jangan ada yang ke luar," tegasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/