Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
23 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
2
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
23 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
3
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
4
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
24 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
5
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
6
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
13 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mau Sukses Jadi Kepala Sekolah, Ini Lima Resepnya dari Tanoto Foundation

Mau Sukses Jadi Kepala Sekolah, Ini Lima Resepnya dari Tanoto Foundation
Pelatihan Manajemen berbasis sekolah (MBS) modul 2 yang dilaksanakan Tanoto Foundation untuk kepala sekolah di Pekanbaru, Riau.
Rabu, 25 September 2019 11:49 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Menjadi kepala sekolah bukanlah yang mudah, selain meningkatkan kualitas pembelajaran, juga dituntut mencetak sumber daya manusia yang unggul dan siap guna. Tanoto Foundation melalui Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) komitmen mendorong kepala sekolah mengimplementasikan transparansi dan akuntabilitas pada aspek pembelajaran, budaya baca, dan manajemen sekolah.

Sebanyak 93 orang kepala sekolah dan pengawas di Kota Pekanbaru mengikuti pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dari tanggal 24 September sampai 25 September 2019.

School Leadership and Management Specialist Tanoto Foundation, Makin mengungkap lima resep sukses menjadi kepala sekolah. Lima hal yang harus diperhatikan kepala sekolah pada pelatihan modul 2, yakni:

1. Mengkaji keberhasilan implementasi modul 1.

2. Membantu sekolah menyusun program budaya baca berbasis sumber daya yang dimiliki.

3. Mendorong sekolah mengimplementasikan transparansi dan akuntabilitas pada aspek pembelajaran, budaya baca, dan manajemen sekolah.

4. Membantu sekolah menyusun tindak lanjut supervisi pembelajaran.

5. Menjadi kepala sekolah afektif.

"Pada modul 2 ini, terdapat materi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan budaya baca. Unit-unit modul 2 ini ditujukan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan budaya baca di sekolah melalui perbaikan manajemen sekolah dan partisipasi masyarakat," kata Makin kepada GoRiau.com, Rabu (25/9/2019).

Sementara itu Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Dr Nassarudin MSi mengatakan, perlunya komitmen untuk melaksanakan rencana tindak lanjut setelah pelatihan ini selesai.

"Ilmu yang didapatkan hendaknya bisa diterapkan langsung setelah pulang dari pelatihan dan perlu dikembangkan di sekolah masing-masing," ungkap Dr Nassarudin.

Sebagai pemimpin, sambungnya, kepala sekolah juga harus mengajak peran serta seluruh warga sekolah. "Kepala sekolah mengerti urusan dapur rumah tangga sekolah, melalui perencanaan yang baik, partisipatif dengan guru dan masyarakat. Sehingga perubahan sekolah secara menyeluruh bisa diwujudkan," ungkapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/